DENPASAR – Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas SH SIK MSi Minggu Siang (25/12/2022), mendampingi kunjungan kerja anggota Komisi III DPR RI asal Bali I Wayan Sudirta SH di Pos Yan, Pos Pam dan juga pengamanan Gereja di wilayah Polresta Denpasar.
Selain melakukan pengecekan Wayan Sudirta juga memberikan talikasih kepada personel jaga pos. Pos pertama yang dikunjungi yaitu Pos Pam GBB yang terletak di Simpang GBB, Sanur, Denpasar Selatan, disana rombongan disambut Kapospam Iptu Oktamawan Aprianto SH MH yang kemudian menjelaskan situasi dan kondisi Pos Pam GBB.
Lokasi kedua yang dituju Gereja Fransiskus Xaverius yang terletak di jalan Kartika Plaza Kuta, Badung, Wayan Sudirta meninjau sistem pengamanan ibadah Natal dan juga dialogis dengan pengurus Gereja.
Selanjutnya Pos Yan Kuta di Jalan Pantai Kuta Badung yang diterima Kapos Yan Ipda I Made Suarsana SH yang juga menjelaskan situasi dan kondisi Pos Yan Kuta.
Kapolresta Denpasar yang dalam kesempatan tersebut didampingi Dandim 1611/Badung menyampaikan apresiasi dan perhatian dari anggota Komisi 3 DPR RI selanjutnya Kapolresta paparan situasi kamtibmas wilayah Polresta Denpasar menyampaikan Untuk masalah penduduk non permanen.
Polresta Denpasar dan jajaran juga telah mengelar pendataan penduduk bersama aparat desa kemudian melakukan tindakan preentif dengan melakukan koordinasi internal Kepolisian terkait masalah ancaman dan antisipasi teror.
“Dalam menghadapi pengamanan Nataru Polresta mendirikan 7 pospam dan 3 Pos Yan yang tersebar di wilayah hukum Polresta Denpasar, dimana nantinya baik Pos Yan dan Pospam ini nantinya akan mengontrol situasi serta gatur lalin,” ucap Kapolresta Denpasar.
Dijelaskan Kapolresta terkait pengamanan hari natal jika diwilayahnya terjadi kerawanan seperti kemacetan maka Kapospam akan mengambil tindakan dengan menempatkan personel pengamanan di titik rawan bekerjasama dengan TNI, Pecalang dan pengamanan intern Gereja.
Sementara itu, I Wayan Sudirta mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Kapolresta dan mengatakan bahwa kunjungan hari ini merupakan inisiatif Kapolresta Denpasar dan dirinya mengarisbawahi, karena tidak banyak seperti Kapolresta Denpasar yang selama 18 tahun sebagai anggota DPR RI.
Tidak mudah menemukan Kapolresta yang mengambil inisiatif mengajak anggota DPR bersama turun ke bawah bergabung sekaligus bisa memanfaatkan beradaan anggota DPR dalam menjaga keamanan wilayah.
“Sejak Kombes Bambang Yugo menjabat di Bali kami sudah seperti saudara biasanya polisi dengan dengan anggota DPR itu bermitra tetapi saya bersaudara dengan Kapolresta Denpasar,” ucap Wayan Sudirta.
“Apa yang bisa kita kerjakan hari ini salah satunya pengecekan Pos Pam GBB sanur ini, Pos ini tidak besar tetapi jika dilihat pemikiran yang berkembang disini sangat luar biasa dimana Kapolresta bersama Kapospam, Kapolsek dengan lancar dan lugas menjelaskan program dan agenda kerjanya yang jelas dan kami juga gali ternyata jawabanya juga lugas,” tambah anggota Komisi III sekaligus anggota Banggar ini.
Dirinya menjelaskan bahwa yang digali adalah upaya preventif dalam mengatasi masalah, aparat Kepolisian agar tidak selalu menekankan upaya penindakan hukum, itu sudah kuno, upaya preventif dan antisipasi lebih penting dan mereka dapat menjawab dengan lugas.
Sedangkan personel Intel Polresta Denpasar di bawah pimpinan Kombes Bambang Yugo Pamungkas sudah jauh-jauh hari bekerja dengan keras untuk mendeteksi situasi keamanan. Di mana sebelumnya di Bali sudah dua kali terjadi bom. Untuk itu, jangan lengah dan terlena.
Menurutnya, Bali tetap stategis bagi teroris pertama jika teroris berbuat di Bali, beritanya akan menyebar ke seluruh dunia dan mereka ingin menciptakan rasa takut seluruh dunia. “Tapi kita sudah bertekad cara mengatasi teroris adalah dengan jangan pernah merasa takut dengan teroris,” jelasnya.
Kedua, Bali ini belum mencapai target kunjungan pariwisata dan masih jauh dengan Negara Thailand yang mencapai 40 juta pengunjung wisatawan. Kedatangan tamu akan menanjang dan menyebar ketika sudah mencapai 10-20 juta.
Begitu pula kesejahteraan akan menyebar seperti NTB yang akan mengirim bahan makanan, Jawa timur yang akan mengirim buah-buah dan bahan pangan kemudian Wakatobi yang akan mendapatkan limpahan wisatawan, Pekalongan yang mengirim kerajinan, Jogya yang mengirim lukisan jadi kedatangan tamu di Bali akan memberikan kesejahteraan bagi Indonesia belum lagi pajak yang didapat.
Bicara pariwisata bukan hanya Bali. Tetapi kesejahteraan seluruh Indonesia. Jika aspek keamanan dijadikan titik tolak membangun pariwisata di Bali, sampai saat ini kepolisian sudah merangkul pecalang. Ini kerja cerdas yang luar biasa, di mana Bali dengan ikon Desa Adat, sedangkan keamanannya adalah pecalang.
Pecalang memiliki kredibitas yang tinggi. Polisi memiliki wewenang, sedangkan pecalang memiliki kekuatan moral dan punya basis. Sehingga, momen ini tidak akan disia-siakan. “Saya juga bersama Kapolresta mengunjungi pengamanan gereja di wilayah Hukum Polresta Denpasar untuk lebih meyakinkan bahwa ada beberapa program yang bisa kita lakukan. Pariwisata bukan hanya masalah keamanan,” terang Wayan Sudirta.
Terkait masalah perzinahan juga menjadi isu. Sebagai wakil Bali di Senayan, dirinya akan memastikan bahwa pasal itu tidak akan merugikan pariwisata. Bahwa ada sedikit aspirasi lain dan pasti pasal tersebut tidak lebih berat dari yang sebelumnya.
“Kami sudah sepakat dengan Kapolresta dan pecalang kedepan akan mengumpulkan pecalang dan kepala dusun agar tidak melanggar ketentuan perundang-undangan terkait pendataan penduduk non permanen tetapi juga tidak gampang memberikan KTP kepada warga pendatang dan kepada pemilik rumah kost, agar tidak gampang menampung pedatang yang tidak jelas identitasnya. Sehingga Denpasar akan menjadi model bagaimana DPR RI bersama kepolisian dan tokoh masyarakat membangun daerahnya. Karena ini memang kewajiban kita semua,” ujurnya. (rls)