BULELENG – Bendungan Danu Kerthi Buleleng atau yang semula disebut Bendungan Tamblang disebut sebagai bendungan pertama di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi inti aspal pada kontruksinya. Bendungan tersebut telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (2/2/2023).
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) PUPR Jarot Widyoko menerangkan teknologi inti aspal yang diterapkan setebal 70 sentimeter itu membuat bendungan lebih kedap dan anti bocor. Selain daya tahan bendung lebih kuat, bendungan juga akan resisten terhadap gaya beban dari segala arah.
Tak hanya itu, air di dalam bendungan juga tidak berbahaya untuk dikonsumsi. “Alasan memilih aspal untuk menekan biaya pembangunan. Karena jika menggunakan bahan yang biasa digunakan (tanah liat) itu biayanya sangat tinggi,” kata Jarot seusai peresmian Bendungan Danu Kerthi, Kamis (2/2/2023).
Menurut Jarot, air yang ditampung di bendungan tersebut akan diolah melalui perawatan air baku. Air bersih tersebut nantinya disalurkan kepada masyarakat melalui perusahaan daerah terkait.
“Untuk sisi operasional, ini sudah ada izin operasional dari Menteri PUPR yang ditindaklanjuti oleh Komisi Keamanan Bendungan,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerangkan Bendungan Danu Kerthi dibangun untuk mendukung Proyek Strategi Nasional (PSN). Bendungan tersebut menjadi sumber air irigasi dan air baku yang ditunjang dengan pemasangan pipa penjernih air.
“Mengenai pemanfaatan bendungan, kalau dari sisi pemerintah yaitu pengelolaan instalasi pipa dan bendungannya. Kemudian untuk masyarakat lanjut pada sambungan ke masing-masing rumah,” kata Basuki.
Bendungan Danu Kerthi diresmikan Presiden Joko Widodo, pada Kamis (2/2/2023). Dalam sambutannya, Jokowi menyebut bendungan tersebut telah dibangun sejak 2018 dan menelan anggaran sebesar Rp 820 miliar.
“Luas genangannya kurang lebih 29,8 hektare yang ini akan mengairi sawah seluas 588 hektare. Jadi bendungan ini dipakai untuk irigasi sawah, yang kedua untuk mengurangi banjir,” kata Jokowi dalam sambutannya. (iws/BIR/dtc)