KARANGASEM – Jajaran dari Satuan Reserse Narkoba Polres Karangasem berhasil membekuk seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Putu A (48) di rumah kos Desa dan Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Polisi mengamankan barang bukti seberat 4,58 gram sabu-sabu siap edar.
Kapolres Karangasem AKBP Ricko AA Taruna mengatakan pengungkapan kasus tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat. Setelah itu jajaran dari Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Karangasem mendatangi lokasi kejadian pada Selasa (31/1/2023).
Satreskoba melakukan penggeledahan dan ditemukan barang bukti berupa 29 paket sabu-sabu siap edar dengan berat 4,58 gram. Barang bukti tersebut disimpan di dalam tas yang digantung di belakang pintu kamar kos.
“Saat personel tiba di lokasi, suami dari Putu A yaitu I Komang S (43) tidak ada di rumah dan sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan,” kata AKBP Ricko Taruna saat menggelar press release di Aula Polres Karangasem, Jumat (3/2/2023).
Dari pengakuan Putu A, ia menyebut sabu-sabu itu dibeli dengan cara menempel dari seseorang yang saat ini masih dalam proses penyelidikan. Awalnya ia membeli sabu-sabu seberat 5 gram dengan harga Rp 5,5 juta.
Namun sudah sempat dipakai oleh tersangka bersama dengan suaminya sehingga masih tersisa seberat 4,58 gram.
“Sisa sabu-sabu tersebut kemudian dipakai oleh tersangka bersama dengan suaminya yaitu I Komang S untuk nantinya diedarkan ke orang-orang yang ada di sekitar wilayah Karangasem yang juga masih kami selidiki,” jelas AKBP Ricko Taruna.
Putu A dijerat dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Narkoba. Ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara.
“Kasus ini masih kami kembangkan untuk mengungkap pelaku yang lainnya. Termasuk suami dari Putu A yaitu I Komang S agar segera menyerahkan diri. Karena tersangka dan suaminya selain pengedar juga pemakai,” kata AKBP Ricko Taruna.
Sementara itu, Putu A mengaku bahwa terpaksa menjual sabu-sabu karena ia dan suaminya tidak bekerja. Hasil penjualan tersebut akan digunakan untuk biaya hidup sehari-hari.
“Saya baru menjual barang seperti ini untuk biaya hidup karena tidak bekerja. Sedangkan suami punya istri banyak,” katanya. (nor/gsp/dtc)