JEMBRANA – Memaksimalkan bongkar muat di Pelabuhan Gilimanuk, satu-satunya dermaga apung yaitu dermaga ponton akan direnovasi menjadi dermaga movable bridge (MB). Tahapan awal untuk mengukur kepadatan tanah masih dilakukan.
General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Muhammad Yasin menjelaskan saat ini proses renovasi dermaga ponton masih dalam tahapan pengecekan kepadatan tanah dan sudah dilakukan penutupan sementara dermaga yang direnovasi.
“Saat ini, salah satu dermaga di Pelabuhan Gilimanuk akan dinaikan status dari dermaga ponton menjadi dermaga movable bridge (MB) untuk meningkatkan kapasitas,” ungkap Yasin dikonfirmasi detikBali, Selasa (7/2/2023)
Yasin menyebut renovasi dermaga ponton dilakukan karena kapasitas tonase maksimal hanya 10 ton. Namun jika sudah menjadi dermaga MB nantinya tonase maksimal mencapai 35 ton. “Kapasitasnya ini kami samakan dengan dermaga yang lain,” tegasnya.
Terkait bongkar muat selama renovasi, Yasin menjelaskan saat ini dengan situasi kendaraan yang tidak terlalu padat masih memungkinkan menggunakan 6 dermaga lain. Yaitu dermaga MB I, MB II, MB III, dan 3 dermaga LCM.
Jika nantinya terjadi kepadatan saat bongkar muat akan dipercepat yang awalnya 45 menit menjadi 30 menit. Namun sampai saat ini, Yasin mengaku bahwa tidak terjadi kendala selama proses renovasi dermaga ponton. “Saat ini kondisi arus lalu lintas penyeberangan masih landai,” imbuhnya.
Target selesai pengerjaan, kata Yasin, belum dapat diperkirakan lantaran masih dalam proses tahapan lelang untuk menentukan pemenang tender yang akan mengerjakan proyek renovasi tersebut. “Baru proses lelang, dan pemenang tender kan masih dalam proses, jadi belum bisa saya jawab,” ujarnya. (nor/has/dtc)
