BADUNG – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, mendorong kesiapan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, dalam upaya mendukung Provinsi Bali dalam penanganan sampah secara maksimal.
“Saya harapkan ke depan akan terbangunnya TPST yang lain, sehingga permasalahan sampah di Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Badung dapat diatasi,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, didampingi Gubernur Bali I Wayan Koster dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, usai meninjau penanganan sampah di TPST Mengwitani, Rabu (16/3).
Ikut mendampingi Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, Staf Khusus Menteri PPN/Bappenas Ervan Maksum, dan Direktur Regional I Kementerian PPN/Bappenas Uke Mohammad Hussein.
Menteri Suhardi juga memberikan apresiasi kepada Pemkab Badung, yang sudah berupaya maksimal dalam percepatan penanganan sampah dengan membangun sebuah TPST di Mengwitani.
Sementara, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menyampaikan terima kasih atas kunjungan Menteri PPN/Kepala Bappenas ke TPST Mengwitani. Berbicara masalah sampah, Badung mempunyai prinsip bagaimana melihat sampah itu adalah berkah dan melihat sampah adalah rupiah.
“Badung berkomitmen menangani sampah pada sumbernya dengan membangun tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) di masing-masing desa/kelurahan. Kalau kita berpikir untuk membuang sampah, berarti kita memindahkan masalah ke orang lain atau ke tempat lain. Maka dari itu kita mempunyai prinsip mengolah sampah langsung di sumbernya dengan membangun TPST dan TPS3R di masing-masing desa/kelurahan,” jelas Nyoman Giri Prasta didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Badung, I Wayan Puja.
Menurutnya, di Badung terdapat beberapa TPST, yaitu TPST di Mengwitani, TPST SAMTAKU yang ada di Jimbaran dan nanti akan dibangun lagi satu TPST di Abiansemal yang didukung sepenuhnya oleh TPS3R.
“Kami ingin suatu saat nanti Kabupaten Badung zero sampah, tidak ada sampah lagi karena semua bisa diolah,” imbuhnya.
Giri Prasta mengku, sudah mendapatkan sebuah solusi yaitu dalam menangani sampah residu yang sulit didaur ulang dan saat ini sampah residu tersebut sudah bisa dibakar dan abunya dijadikan paving.
“Saya kira secara teknologi kita butuhkan sekali, sehingga ini yang harus kita lakukan dan kita sudah berproses,” katanya. (WIR)