MELBOURNE – Bronte Gossling harusnya sedang liburan menikmati suasana Bali saat ini. Namun sayang, dia gagal liburan cuma gara-gara masalah yang sepele. Berikut kisahnya seperti diktip dari 9Honey Travel.
Maskapai Jetstar resmi membuka penerbangan dari Melbourne, Australia ke Denpasar, Bali pada Senin (14/3/2022). Penerbangan perdana itu mengangkut 271 orang wisatawan dari Australia yang mau liburan ke Bali.
Bronte Gossling, seharusnya termasuk dalam daftar penumpang pesawat itu. Namun, dia gagal liburan ke Pulau Dewata. Padahal, Gossling sudah membayangkan betapa nikmatnya minum bir Bintang dingin di pinggir kolam renang sebuah beach club di Seminyak. Hanya dalam hitungan jam, dia akan terbang ke Bali.
Gossling sudah menunggu-nunggu momen tersebut. Sudah dua tahun lamanya dia tidak bisa ke mana-mana karena pandemi COVID-19 yang membuat perbatasan Australia ditutup total untuk keperluan wisata.
Gadis asal Melbourne ini bahkan sudah menyiapkan semua persyaratan yang diperlukan, dari men-download aplikasi Bali COVID-19, mengisi e-HAC, mencetak sertifikat vaksin internasional, bahkan melakukan tes PCR di bandara yang hasilnya negatif.
Dia juga telah memesan akomodasi selama 3 malam di sebuah resort di kawasan Nusa Dua, serta membayar asuransi perjalanan yang meng-cover jika dirinya positif tertular COVID-19 selama liburan.
“Saya juga sudah siap untuk membayar Visa on Arrival (VoA) dan tes PCR selama di Bali dan satu kali sebelum pulang ke Australia. Saat saya menyerahkan paspor, tiba-tiba petugas berhenti dan melihatku dengan tatapan kasihan,” Gossling, Rabu (16/3/2022). “Maaf bu, tapi sepertinya kamu tidak bisa naik pesawat ini,” kata si petugas. “Apa? Kamu pasti bercanda,” jawab saya.
“Lihat ini. Mereka tidak akan membiarkan Anda masuk dengan paspor ini,” kata si petugas.
Sepintas memang tidak ada masalah dengan paspor Gossling. Masa berlakunya masih lama, baru akan kadaluarsa hingga tahun 2027. Namun rupanya, di bagian data diri paspor Gossling kondisinya sangat kotor dan penuh dengan noda jamur berwarna kuning-kuning.
Gossling pun mengakui itu dan sadar betul akan keteledorannya. Dia pun bercerita mengapa paspornya bisa ternoda seperti itu. “Dua minggu lalu, ketika saya menyiapkan trip ini, saya mengeluarkan paspor dari laci tempat menyimpan dokumen penting. Setelah memperoleh data yang saya butuhkan, saya kembalikan paspor itu ke tempatnya semula,” kata Gossling.
Namun setelah itu, Australia dilanda banjir besar. Selama dua minggu, hujan besar turun berturut-turut, membuat hawa lembab dan akhirnya karena ventilasi yang buruk membuat paspor Gossling jadi berjamur.
“Saya sempat memohon-mohon dan menawar untuk diizinkan naik ke pesawat. Saya sudah melakukan apapun untuk bisa sampai sejauh ini. Noda sekecil ini pasti tidak akan apa-apa kan?” kata Gossling.
Tapi setelah dijelaskan baik-baik soal kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan terjadi, Gossling akhirnya merelakan liburan impiannya ke Bali tetap jadi mimpi saja.
“Jika ada satu hal yang menghalangi saya pergi ke luar negeri untuk pertama kali dalam dua tahun ini, itu adalah wawasan. Saya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Paspor baru saya akan disimpan dalam kondisi yang sangat prima,” kata Gossling. (dtk)