Jumat, Januari 31, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tarif Air Bersih di Karangasem Naik 84 Persen

KARANGASEM – Perumda Tirta Tohlangkir atau PDAM Karangasem menaikkan tarif air bersih pada bulan ini. Tarif air melonjak hingga 84 persen dari Rp 1.500 per kubik menjadi Rp 2.800 per kubik.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Karangasem I Komang Haryadi Parwatha mengeklaim kenaikan tarif air tersebut wajar. Sebab, selama 14 tahun perusahaan daerah itu tidak menaikkan tarif tirta.

“Awalnya kami rencanakan kenaikannya sebesar 133 persen, tapi setelah dilakukan kajian ulang dan mengingat saat ini kondisi masyarakat masih dalam masa peralihan dari pandemi Covid-19 akhirnya kami putuskan hanya naik 84 persen saja,” kata Parwatha setelah rapat kerja dengan Komisi III DPRD Karangasem, Senin (20/2/2023).

Naiknya tarif air pipa, Parwatha melanjutkan, juga agar Perumda Tirta Tohlangkir bisa mencapai full cost recovery (FCR) atau pemulihan biaya penuh. Perusahaan daerah itu sudah dua kali secara berturut-turut tidak mencapai FCR.

Parwatha sudah mensosialisasikan naiknya tarif air tersebut pada masyarakat. Dia juga meminta pelanggan air pipa menggunakan tirta secara efisien agar tagihan tidak membengkak. “Kalau hanya untuk mandi dan memasak dengan jumlah anggota keluarga lima orang saya kira masyarakat masih mampu untuk bayar,” klaim Parwatha.

Menurut Parwatha, wajar jika masih ada masyarakat yang keberatan dengan kenaikan tarif air itu. “Nanti kami telusuri dan petakan di wilayah mana saja terdapat pelanggan yang bergejolak dengan penyesuaian tarif air PDAM ini,” katanya.

Parwatha optimistis bisa memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat setelah tarif tirta naik. Pelayanan sebelumnya kurang maksimal karena tarif tirta yang masih rendah sehingga antara pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang.

Sebelumnya, salah satu pelanggan Tirta Tohlangkir, I Waya Kerti, keberatan dengan kenaikan tarif air bersih. Menurut dia, tarif tirta saat ini sudah cukup mahal. Setiap bulan, ia mengeluarkan Rp 60 ribu untuk membayar tagihan air bersih.

“Semoga kenaikan tarifnya tidak terlalu tinggi sehingga masih bisa dijangkau pembayaran tiap bulannya oleh masyarakat kecil seperti saya yang hanya seorang nelayan,” keluh Kerti beberapa waktu lalu. (gsp/has/dtc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER