BADUNG – Basarnas Bali bersama anggota FKP3 Daerah Bali melakukan penanaman mangrove bertempat di Tanjung Benoa, Kamis (24/2/2022). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara menyambut HUT ke 51 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.
“Sebanyak 500 bibit mangrove ditanam di salah satu pulau yang hampir punah tergerus abrasi,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Darmada SE MAP.
Menurutnya, dengan memulai dari hal yang sederhana bisa perlahan memberi dampak positif bagi alam semesta. Pohon mangrove yang ada di pesisir-pesisir pantai dapat memberikan habitat hidup bagi biota laut.
Gede Darmada berharap, kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan setiap tahunnya. Sehingga Basarnas Bali bisa memberikan kontribusinya untuk kelestarian alam, di Bali khususnya.
Sementara itu dari Ketua Lingkungan Tanjung Benoa, Nyoman Rider Artika, juga memberikan informasi terkait kisah awal tergerusnya Pulau Pudut.
“Awal mulanya lokasi penanaman mangrove kita sekarang ini adalah Pulau Pudut dengan luas 2 hektar, namun karena abrasi kondisi pulau tersebut cukup memprihatinkan, hanya tersisa sedik daratan,” terangnya.
Pohon mangrove yang ditanam Basarnas tahun lalu sudah ada yang terlihat tumbuh baik, dan sudah mulai ada perubahan, dimana lumpur-lumpur terisi pasir dan jangka panjangnya bisa kembali menjadi daratan.
Selain dari pegawai Basarnas Bali dan Potensi SAR, turut serta para anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) UP Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar. Seluruh peserta kegiatan tampak antusias dan bersungguh-sungguh mengikuti cara yang benar untuk menanam mangrove. (WIR)