TABANAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tabanan merancang kebutuhan anggaran Pilkada 2024 sekitar Rp 49 miliar. Meski sudah diajukan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, pembahasan lebih jauh soal rancangan anggaran Pilkada 2024 belum dilakukan.
“Sudah kami ajukan. Cuma belum ada pembahasan lebih lanjut. Kami masih menunggu waktu (pembahasan) dari Pemkab Tabanan,” jelas Ketua KPU Tabanan, I Gede Putu Weda Subawa, Sabtu (25/2/2023).
Ia menyebutkan rancangan anggaran ini mengalami peningkatan dibandingkan Pilkada 2020 yang hanya mengusulkan sekitar Rp 30 miliar. Namun, ia menyebut Pilkada 2020 berbeda karena anggarannya disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.
Karena itu, Weda enggan menyimpulkan bahwa rancangan anggaran Pilkada 2024 yang telah diusulkan ke Pemkab Tabanan mengalami kenaikan.
“Kami tidak bisa bicara (rancangan anggaran) ini naik atau turun. Tidak bisa dibandingkan begitu saja. Harus duduk dulu untuk bicara anggaran. Kalau dilihat naik, ya naik,” sebutnya.
Weda menegaskan rancangan anggaran Pilkada juga harus dilihat tiap itemnya. Menurutnya, penyusunan kebutuhan anggaran menerapkan pola maksimal karena situasi saat pelaksanaan Pilkada 2024 nanti belum bisa dipastikan.
“Harus dijelaskan dari awal. Ini kan baru perencanaan. (Jumlah) calon kami maksimalkan. Sedangkan kemarin pada Pilkada 2020 hanya 2 calon,” ujar Weda.
Menurut Weda, item anggaran lainnya yang perlu diperhatikan adalah pelaksanaan pertemuan tatap muka atau kampanye yang kini sudah tidak memperhitungkan pembatasan kerumunan. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa rancangan anggaran Pilkada 2024 telah mengacu pada petunjuk teknis (juknis) pembuatan anggaran Pilkada.
“Memang ada pertanyaan, kok besar? Makanya harus duduk dulu. Kita belum bisa memastikan situasi lapangan nantinya. Siapa yang bisa memprediksi jumlah calon di (Pilkada) 2024. Itu bergantung juga dengan hasil Pemilu 2024 nanti,” tandasnya. (iws/has/dtc)
