JEMBRANA – Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Jembrana beberapa hari terakhir berdampak buruk pada sektor pertanian. Banyak lahan pertanian siap panen terendam banjir. Sayangnya, asuransi pertanian yang bisa menjadi solusi ketika petani terdampak bencana, masih minim diikuti.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama dikonfirmasi, Rabu (1/3/2023) mengatakan bahwa laporan dari penyuluh pertanian lapangan (PPL) menunjukkan beberapa lahan pertanian terdampak hujan disertai angin yang terjadi beberapa hari terakhir. “Padi yang sudah siap panen rebah dan terendam air di wilayah Desa Kaliakah dan Desa Baluk,” jelasnya.
Sutama juga menyebutkan, pendataan masih dilakukan oleh petugas lapangan untuk mengetahui luasan lahan yang terdampak bencana. Dia juga meminta petugas untuk mendatangi setiap petani yang terdampak agar segera memanen sebelum padinya busuk.
“Mengenai jumlah pasti lahan yang terendam banjir dan terancam gagal panen ini masih kita lakukan pendataan,” kata Sutama.
Sebenarnya dalam situasi seperti ini, asuransi pertanian bisa menjadi salah satu solusi. Namun sayangnya, Sutama mengungkapkan petani yang mengikuti asuransi pertanian masih minim, sehingga ketika terdampak bencana, tidak bisa mengklaim asuransi untuk mengganti kerugian yang dialami.
“Kami sudah mendorong agar petani mengikuti asuransi pertanian, agar ketika terdampak bencana bisa mendapat ganti rugi,” ujar Sutama.
Selain itu, Sutama menambahkan petani juga diimbau untuk mengatur pola tanam dan pola gilir varietas padi sebagai tindakan antisipasi di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang. (hsa/has/dtc)