KARANGASEM – Koordinator Pendaki Gunung Agung Jalur Pasar Agung I Wayan Widi Yasa mengaku sangat kecewa dengan ulah bule Rusia yang lepas celana. Ia menyebut selama ini bule Rusia memang sangat sulit diatur.
“Bule Rusia memang kebanyakan seperti itu, susah diatur. Kami bukan mau mencari pembenaran tapi memang seperti itu kejadiannya di lapangan,” ungkapnya, Senin (20/3/2023).
Widi Yasa menjelaskan bule Rusia sulit diatur karena selalu mengaku tidak bisa berbahasa Inggris. Hal tersebut dijadikan alasan agar mereka bisa naik ke Gunung Agung tanpa ditemani pemandu. Padahal sebenarnya kebanyakan dari mereka bisa berbahasa Inggris.
Diberitakan sebelumnya, seorang bule asal Rusia kembali berulah di Bali. Bule tersebut melakukan hal yang tidak senonoh dengan menurunkan celananya saat berada di puncak Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali.
Bule Rusia dan kelompoknya itu diduga tidak menggunakan pemandu saat naik ke puncak pada Sabtu (18/3/2023). Sebab mereka tidak terdaftar di registrasi karena diperkirakan naik saat dini hari ketika tidak ada penjagaan di jalur Pengubengan, Desa Besakih.
“Berdasarkan pengakuan dari pedagang di sekitar jalur Pengubengan, sekelompok bule tersebut yang diperkirakan berjumlah lebih dari tujuh orang naik pada Sabtu (18/3/2023) pada pagi hari sekali saat tidak ada penjaga, sehingga seluruh bule tersebut langsung naik tanpa ditemani pemandu,” jelas Widi Yasa, Senin (20/3/2023). (nor/gsp/dtc)