KARANGASEM – Gubernur Bali Wayan Koster meminta para pedagang di area Pura Agung Besakih, Karangasem memakai pakaian adat madya dan wajib gunakan udeng (untuk laki-laki). Selain itu, mereka diharapkan menjual dagangan asli Karangasem.
“Selama berjualan, nanti saya berharap seluruh pedagang agar berpakaian dengan rapi. Minimal pakai baju yang sopan pakaikamben, meskipun hanya dagang sate harus tetap rapi. Saya tidak mau ada yang berpakaian tidak rapinantinya,” kataKoster setelah mengukuhkan Kepengurusan Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura AgungBesakih, Jumat (24/3/2023).
Sebelumnya, Gubernur Koster bertemu dengan ratusan pedagang yang berjualan di area Pura Agung Besakih, Karangasem. Ia meminta para pedagang jangan egois dan ingin menang sendiri saat pembagian kios agar tidak menimbulkan keributan.
“Jika ada yang ribut-ribut saat pembagian kios, lebih baik jangan dikasih sekalian orang yang seperti itu. Karena dapat tempat di depan maupun di belakang sama saja,” kata Koster dalam sambutannya setelah mengukuhkan Kepengurusan Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih, Jumat (24/3/2023).
Koster menyarankan pembagian kios bisa dilakukan dengan musyawarah untuk menentukan siapa yang di depan dan di belakang. Namun, jika tidak, pembagian dilakukan dengan cara undi.
Ia mengatakan fasilitas kios yang disediakan oleh pemerintah bisa dimanfaatkan secara gratis. Untuk sewa tempat, para pedagang hanya tinggal bayar biaya kebersihan, listrik dan air saja. Itu dilakukan supaya para pedagang tertata dengan baik. (nor/efr/dtc)