KARANGASEM – Desa Adat Besakih akan melaksanakan upacara pembersihan atau penyucian terkait ulah bule mencopot celananya di puncak Gunung Agung. Selain itu, juga akan dilakukan paruman atau musyawarah dengan Desa Besakih serta seluruh pemangku di Pura Agung Besakih.
“Kami akan melakukan upacara pembersihan yang akan dipusatkan di Pura Pengubengan. Terkait dengan Banten apa yang akan digunakan kami masih akan melakukan paruman dalam waktu dekat terlebih dahulu,” kata Pemucuk Jro Mangku Pura Agung Besakih Gusti Mangku Jana, Jumat (24/3/2023).
Menurut Mangku Jana, upacara dengan banten pratista dan pecaruan sudah pasti dilaksanakan. Namun, untuk banten yang lain masih perlu dilakukan paruman sejauh apa pelanggaran yang dilakukan oleh bule Rusia tersebut.
“Upacara pembersihan ini kami lakukan dalam kaitannya untuk menetralisir dan mensucikan kembali Gunung Agung, apalagi akan ada Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih,” kata Mangku Jana.
Karena itu, upacara pembersihan akan dilakukan sebelumnya. Ia mengaku sangat menyayangkan ulah Yuri di puncak Gunung Agung tersebut. “Untuk seluruh biaya yang akan digunakan terkait upacara pembersihan, semuanya menggunakan dana dari desa adat,” kata Mangku Jana. Terkait sanksi, ia menyerahkan semuanya kepada yang berwajib.
Sebelumnya, Yuri mengaku tidak tahu jika Gunung Agung merupakan kawasan suci. Melalui Niluh Djelantik ia mengaku menyesal dan meminta maaf atas kesalahannya itu. (efr/nor/dtc)