TABANAN – Lahan parkir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan belakangan menjadi salah satu sumber keluhan masyarakat. Khususnya mereka yang hendak mendapatkan layanan kesehatan. Keluhan ini muncul lantaran lokasi tidak memadai, sehingga masyarakat kesulitan mencari tempat parkir.
Sejauh ini tempat parkir yang ada tersebar di pelataran depan poliklinik, depan apotek dan depo obat, sisi kanan badan Jalan Diponegoro atau sebelah barat RSUD Tabanan, dan di area belakang RSUD Tabanan. Keluhan ini terungkap dalam konsultasi publik yang digelar RSUD Tabanan, Rabu (29/3/2023).
Direktur RSUD Tabanan dr I Gede Sudiarta tidak memungkiri ketersediaan lahan parkir sedang menjadi masalah utama saat ini. Terlebih, seluruh lahan RSUD yang luasnya kurang lebih 1,6 hektare telah terbatas pemanfaatannya. “Bangunannya sudah padat,” ujar Sudiarta.
Ia menyebutkan persoalan tempat parkir yang tidak memadai ini telah diupayakan pemecahannya dengan menyewa lahan warga di belakang RSUD Tabanan. Lahan yang disewa itu dikhususkan untuk parkir dokter dan pegawai di lingkungan RSUD Tabanan.
Selain itu, ia juga melakukan penataan tempat parkir di pelataran depan. Penataan itu untuk memudahkan akses masyarakat yang hendak menuju UGD (unit gawat darurat) maupun poliklinik. “Kami coba atur dengan menempatkan satpam di jalur UGD agar tidak ada hambatan,” jelasnya.
Ke depan, sambungnya, RSUD Tabanan juga berencana melakukan penataan ulang bagian taman di pelataran depan. Ada kemungkinan penataan tersebut dilakukan dengan menjebol tembok bagian depan. “Tamannya jadi terbuka,” sebutnya.
Saat ini RSUD Tabanan sedang berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengkaji arus keluar masuk kendaraan menuju rumah sakit. Termasuk menyampaikan persoalan tempat parkir ini kepada bupati. “Sekarang sedang proses. Kami akan melakukan penataan taman di depan,” pungkasnya. (irb/BIR/dtc)
