Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Anak Logam di Gilimanuk Panen Saat Arus Mudik

JEMBRANA – Anak logam di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali pada musim arus mudik Lebaran 2023 panen besar. Sebab, anak logam yang sebagian besar berasal dari Kelurahan Gilimanuk ini mendapatkan uang mencapai Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu dalam sehari.

Dari pantauan detikBali, sejumlah anak logam (sebutan anak hingga remaja yang melompat dari atas kapal demi uang koin) ini memenuhi salah satu dermaga di Pelabuhan Gilimanuk. Pemandangan anak logam mengais rezeki di sekitar pelabuhan sangat menghibur pemudik sebelum berlayar di Selat Bali.

Salah satu anak logam Adit (21) mengaku telah bekerja sebagai anak logam di pelabuhan saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Meskipun pekerjaannya ini menantang maut, namun ia merasa bersyukur karena dapat menghasilkan uang untuk membantu keluarga.

“Selama arus mudik Lebaran 2023, penghasilan meningkat drastis. Biasanya, saya hanya bisa mengumpulkan Rp 80 ribu per hari. Namun saat mudik saya bisa menghasilkan rata-rata Rp 500 ribu per hari,” ungkap Adit saat ditemui detikBali di Pelabuhan Gilimanuk, Selasa (18/4/2023).

Anak logam lainnya, Denis (13) juga mengatakan hal serupa. Pada arus mudik kali ini, ia berangkat lebih awal ke pelabuhan untuk ngelogam. Bahkan, Denis mengumpulkan uang sembari bermain air dengan anak-anak lainnya hingga pukul 18.00 Wita.

“Kalau sekolah, ya sekolah, kalau ngelogam kan sore hari. Orang tua juga tidak melarang namun diingatkan agar hati-hati saja agar tidak celaka,” kata Denis.

Denis menjelaskan untuk arus mudik lebaran kali ini sangat ramai tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sehingga dalam sehari ia mendapatkan uang rata-rata Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu. Uang hasil ngelogam digunakan untuk bekal serta membeli baju Lebaran.

“Biasanya untuk beli baju Lebaran, tapi beli makan juga di sekitar pelabuhan. Namun, kalau dapat lebih saya mau beli handphone baru,” ujar Denis.

Denis menambahkan anak logam yang ada di Pelabuhan Gilimanuk biasanya hanya berani ngelogam di dermaga MB II lantaran lokasinya jauh dari pantauan petugas pelabuhan. Selain itu, di dermaga tersebut juga banyak kendaraan bus yang masuk.

“Kalau dilihat petugas biasanya dikejar, namun kalau ramai saat mudik seperti ini biasanya aman-aman saja,” tandas Denis. (nor/has/dtc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER