BADUNG – Tim Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Badung, bekerja keras mencapai target penurunan stunting di daerahnya.
“Kita harus melakukan kerjasama yang didalamnya ada koordinasi, kolaborasi, koneksitas dan saling perkuat,” kata Ketua Tim Terpadu Percepatan Penurunan Stunting I Ketut Suiasa, saat memberikan pengarahan pada Rembuk Stunting di Badung, Kamis (27/4/2023).
Rembuk stunting ini, kata Suiasa, merupakan salah satu upaya evaluasi dan menemukan strategi dalam penurunan stunting. Dari data yang ada, target penurunan stunting di Badung pada tahun 2022 sebesar 6,05 persen, sementara Provinsi Bali memberikan kepada Badung target 7,45 persen.
Dari target yang diberikan Provinsi dapat dicapai, namun target di Badung belum dapat tercapai, karena tahun 2022 baru tercapai 6,6 persen. Dengan kondisi ini, tim perlu bekerja lebih keras, karena di tahun 2023 kembali di target penurunan stunting sebesar 6 persen.
“Jadi kerja kita dobel, karena kita harus mencapai kekurangan target tahun 2022 dan target 6 di 2023 juga harus tercapai,” ucap I Ketut Suiasa yang juga selaku Wakil Bupati Badung
Rembuk Stunting dihadiri Kadis Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) I Nyoman Gunarta serta anggota Tim Terpadu Penurunan Stunting Kabupaten Badung.
“Ini jadi catatan penting kita dan sebagai dasar dalan rumbuk ini, dengan harapan dapat menghasilkan strategi operasional yang bisa dilaksanakan bersama-sama. Mari bekerja kolektif, kita harus bersama-sama bekerja dan bekerja bersama-sama dalam penanganan stunting di Badung,” tambahnya.(WIR)