Selasa, Juli 1, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Branding Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dorong Peningkatan Produk dan Daya Saing Usaha di Bali

DENPASAR – Peluncuran Branding Pariwisata dan Ekonomi Kreatif oleh Kementerian Pariwisata di Hotel Padma Legian, Badung, Selasa (16/5) malam, diyakini akan meningkatkan nilai tambah produk dan jasa serta daya saing usaha di sektor tersebut.

“Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan nilai tambah produk dan jasa di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang nantinya akan mendorong peningkatan produk dan daya saing usaha,” ungkap Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati saat acara.

Wakil Gubernur Cok Ace yang didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan bahwa perekonomian Bali yang masih sepenuhnya mengandalkan sektor pariwisata harus bisa berbenah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya digitalisasi, cenderung sangat dinamis dalam pertumbuhannya. Oleh karena itu, Bali yang mengandalkan sektor pariwisata dan didukung oleh usaha-usaha kecil lainnya harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi.

“Dunia usaha harus mampu mengimbanginya melalui digitalisasi usaha, agar dapat bersaing di tingkat global, sehingga kesenjangan pengetahuan antara negara maju dan berkembang dapat dikurangi,” pungkasnya.

Untuk meningkatkan daya saing usaha, diperlukan fasilitasi dari Pemerintah agar mampu memperkuat identitas dan keseragaman kualitas usaha, salah satunya melalui fasilitasi kepemilikan sertifikat hak kekayaan intelektual (HAKI), khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Pentingnya kekayaan intelektual dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama dalam bidang pemasaran dan peningkatan pendapatan melalui peningkatan kapasitas usaha, maka saya sangat mendukung terselenggaranya kegiatan fasilitasi merek kolektif di Provinsi Bali,” katanya.

Untuk itu, kami berharap dapat memperkuat identitas dan keseragaman kualitas usaha, terutama pada usaha ekonomi kreatif di Provinsi Bali. Dengan adanya fasilitasi ini, saya berharap akan terjadi peningkatan dalam perekonomian masyarakat Bali di sektor ekonomi kreatif dan sekaligus membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi prioritas kerja antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Kementerian Luar Negeri untuk menggandeng WIPO, dalam bentuk kerja sama konkret yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif nasional.

Dia menambahkan bahwa proyek ini berfokus pada peningkatan nilai tambah produk lokal dan jasa melalui kekayaan intelektual, khususnya brand dan desain.

“Peningkatan nilai tambah melalui kekayaan intelektual ini diharapkan dapat mendorong peningkatan daya saing usaha produk lokal dan menggali potensinya,” katanya.

Dalam acara yang dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan ditandai dengan pemukulan gong, turut hadir Deputy Director General for Regional and National Development Sector (RINDS) WIPO, Hasan Kleib, Director RINDS Project, Barher, serta jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI serta undangan lainnya. (WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER