JEMBRANA – Pembangunan megaproyek Jalan Tol Jagat Kerthi Bali atau Tol Gilimanuk-Mengwi telah berjalan delapan bulan, sejak groundbreaking atau peletakan batu pertama pada September 2022. Namun, saat ini pengerjaan perataan lahan di dekat lokasi groundbreaking sepi.
Perataan lahan untuk proyek jalan bebas hambatan ini hanya di sekitar lokasi groundbreaking, tepatnya di lahan milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kerta Bali Saguna (KBS) Banjar Sumbermis, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana.
Seluruh alat berat juga sudah tidak terlihat di area lahan. Namun masih ada sekitar empat alat berat serta tiga truk. Alat berat dan truk tersebut berada di sebuah gudang dengan dinding seng berwarna biru di selatan lokasi groundbreaking.
Tali pembatas proyek juga sudah tidak pada tempatnya dan hanya ada beberapa papan larangan. Salah seorang warga setempat I Ketut Susana mengatakan aktivitas proyek Tol Gilimanuk-Mengwi ini sudah berhenti sejak Februari 2023.
Saat itu, aktivitas pekerja yang melakukan pengecoran jalur irigasi masih terlihat. Namun, sebelum Idul Fitri, para pekerja sudah tidak terlihat di area proyek tersebut.
“Pada April 2023 sudah tidak ada pekerja, tepatnya itu sebelum Idulfitri. Sempat saya ngobrol dengan seorang pekerja, katanya akan pulang dulu, setelah Lebaran balik lagi. Bahkan sampai hari ini juga tidak ada satupun pekerja yang kembali,” ungkap Susana, Rabu (24/5/2023).
Ia juga menjelaskan saat ini hanya ada dua sampai orang penjaga gudang serta teknisi yang ada di area proyek. Satu orang teknisi dari luar Bali biasanya bertugas untuk memanaskan alat berat serta kendaraan yang ada di gudang, dan dua orang lainnya bergantian untuk berjaga di gudang.
“Ada teknisi biasanya memanaskan alat berat dan truk yang ada, dan ada pekerja lokal di sini yang ditugaskan untuk berjaga setiap hari, baik itu malam hari,” papar Susana.
Ia menyebut perataan lahan Tol Gilimanuk-Mengwi ini baru sampai di perbatasan antara Desa Pangyangan dan Desa Pekutatan. “Kalau jaraknya itu kira-kira tiga sampai empat kilometer yang sudah diratakan, sisanya baru sebatas pembersihan dari pohon karet maupun kelapa yang ada,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Tol Gilimanuk-Mengwi ini bakal dibangun dengan total panjang 96,84 kilometer. Jalan bebas hambatan ini dikerjakan dalam tiga tahap.
Tahap I pembangunan jalur Tol Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 kilometer, tahap II Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 kilometer, dan tahap III Soka-Mengwi sepanjang 18,9 kilometer. Total investasi Tol Gilimanuk-Mengwi akan memakan biaya sebesar Rp 24,6 triliun dengan target selesai pada 2025. (nor/gsp/dtc)