KLUNGKUNG – Peserta Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Indo-Pasific Workshop on Marine Plastic Debris Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut, terkesima dengan pengelolaan sampah Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center di Karangdadi, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Tim yang dipimpin Direktur Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Dasrul Chaniago itu melihat langsung proses pemilahan dan pengolahan sampah di TOSS Center, Jumat (16/6/2023). Kedatangan tim ASEAN Indo-Pasific ini dalam rangka isu penanganan sampah plastik yang sudah mencemari lautan.
“Kami sengaja mengajak tim ke sini (TOSS Center) karena melihat di tempat ini pengelolaan sampah dilakukan sangat unik. Ada waktu pembuangan sampahnya, sampah plastik dan sampah organik dibedakan waktu pembuangannya,” kata Dasrul, Jumat.
Menurutnya, sistem penanganan sampah di TOSS Center sudah sangat profesional. Selain itu, didukung oleh desa-desa yang sudah menerapkan hal sama dalam penanganan sampahnya.
“Jangan sampai luar negeri saja yang belajar ke sini, seperti negara-negara Asia Pasifik yang datang sekarang. Tapi daerah lain di Indonesia wajib ke sini belajar dan menerapkannya,” pungkas Dasrul.
Kunjungan ini diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra didampingi Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan (LHP) Klungkung I Ketut Suadnyana.
Winastra menyambut baik kedatangan para peserta di tengah keseriusan Klungkung menangani permasalahan sampah melalui program inovasi TOSS Center.
“Program ini juga sampai saat ini berhasil memenangkan TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik. Mudah-mudahan setelah kunjungan ini nantinya bisa dikembangkan di daerah masing-masing untuk menangani masalah sampah,” harap Sekda Winastra.
Sementara, Ketut Suadnyana menerangkan ada sebanyak 17,3 ton sampah yang dibawa ke TOSS Center Gama Santi setiap harinya. Untuk pembuangan sampah nonorganik dilakukan setiap Senin dan Jumat, sedangkan sisanya sampah organik.
Selama ini TOSS Center sudah menjadi tempat percontohan dan studi bagi daerah lain di Indonesia termasuk luar negeri. “Bisa dibilang berwisata di sini. Sampah tidak bau, di depan pada tembok juga ada lukisan mural keren, disebelah juga ada tanaman-tanaman punya PKK Klungkung, pelajar juga sering ke sini belajar tentang pengolahan sampah,” sebutnya. (nor/iws/dtc)