Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Selain Vaksin, Distan Cegah Rabies dengan Kebiri HPR

KLUNGKUNG – Dinas Pertanian dan Peternakan Klungkung menggencarkan pencegahan rabies dari hewan penular rabies (HPR), baik anjing, kucing maupun kera. Selain vaksinasi, pencegahan rabies juga dilakukan dengan melakukan sterilisasi atau kebiri HPR.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Klungkung Ida Bagus Juanida mengatakan bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bali, gencar melakukan vaksinasi dan sterilisasi anjing di Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.

“Pencegahan penularan rabies pada HPR tidak saja dilakukan dengan vaksinasi, tapi juga sterilisasi atau kebiri,” ujar Juanida kepada detikBali, Senin (19/6/2023).

Ia menuturkan sterilisasi kastrasi (kebiri anjing betina) di Desa Nyanglan dilakukan terhadap 14 ekor anjing dan ovariohisterectomy (kebiri anjing jantan) sebanyak 26 ekor anjing.

“Semua sterilisasi dilakukan oleh tim dokter profesional dan gratis. Kegiatan ini kerja sama Dinas Pertanian dan Peternakan dengan PHDI Bali dan dokter hewan,” imbuh Juanida.

Untuk vaksinasi rabies, warga setempat disebut antusias membawa peliharaan mereka. Tercatat, ada 143 anjing, 23 kucing, dan satu ekor kera yang divaksinasi rabies.

“Antusiasme tinggi warga ini efek dari banyaknya kasus gigitan anjing dan HPR di Bali. Selain juga dipusatkan di balai banjar, vaksinasi juga dilakukan dari rumah ke rumah warga,” terang Juanida.

Adapun, untuk data vaksinasi HPR saat ini di Klungkung, tercatat baru sekitar 43 persen atau 10.448 ekor hewan penular rabies yang divaksin. Sementara, ditargetkan ada 21.137 HPR yang perlu divaksin.

Dihubungi terpisah, Ketua PDHI Bali I Ketut Puja menuturkan sterilisasi dan kastrasi sangat penting dilakukan untuk menghilangkan risiko kehamilan HPR, sekaligus untuk mengatasi populasi hewan.

“Populasi anjing juga harus ditekan, selain vaksinasi rabies yang digencarkan. Kegiatan ini kami fokuskan di desa binaan Desa Nyalian,” jelasnya.

Selain itu, Puja juga menambahkan pentingnya untuk melakukan edukasi terkait risiko dan bahaya, termasuk penanganan rabies kepada anak-anak, terutama anak-anak di tingkat sekolah dasar (SD) dan SMP di Desa Nyalian. (BIR/nor/dtc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER