BADUNG – Sebuah kejadian naas menimpa seorang sopir transport bernama M Indra Nurhakim (25) asal Jombang, yang ditemukan meninggal dalam mobil pada hari Selasa (18/7/23).
Korban ditemukan tak bernyawa di area parkir pendakian Gunung Batur yang terletak di Banjar Serongga Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Penemuan tragis ini dilaporkan oleh saksi I Wayan Budiasa dan I Ketut Soma Winaya.
Menurut keterangan saksi I Wayan Budiasa, yang berasal dari Kubu Karangasem dan berada di lokasi kejadian, korban diketahui sedang mengantar seorang tamu asing ke area pendakian Gunung Batur. Setelah menurunkan penumpangnya, korban memilih untuk beristirahat di dalam mobil sambil menunggu tamunya.
“Sopir tersebut adalah seorang sopir freelance yang sedang mengantar tamu asing untuk melakukan pendakian di Gunung Batur Kintamani. Setelah menurunkan penumpangnya, korban menunggu tamu tersebut di dalam mobil,” ungkap I Wayan Budiasa.
Saksi lainnya, I Ketut Soma Winaya dari Desa Songan Kintamani, juga mengungkapkan bahwa sebelumnya korban menerima panggilan telepon dari tamu asing yang sudah menyelesaikan pendakian Gunung Batur, namun tidak menjawab panggilan tersebut.
“Saya dan I Nyoman Budiasa mencari keberadaan korban setelah diberitahu oleh tamu asing bahwa korban tidak menjawab panggilan teleponnya. Kami terus mendengar suara dering telepon berulang kali dari dalam mobil,” jelas Ketut Soma Winaya.
Merasa ada yang tidak beres, mereka berdua mencoba membuka pintu mobil yang ternyata tidak terkunci. Saat pintu terbuka, mereka menemukan korban terbaring di antara jok depan mobil, dan diduga korban sudah meninggal. Mereka segera menghubungi teman-teman mereka dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kintamani.
Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto, menjelaskan bahwa setelah menerima informasi tersebut, Unit Reskrim Polsek Kintamani langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan didampingi oleh Tim Medis Puskesmas Kintamani V untuk melakukan olah TKP.
Hasil dari olah TKP dan pemeriksaan medis menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban. “Diduga korban meninggal akibat kekurangan oksigen saat beristirahat di dalam mobil dengan kondisi kaca pintu mobil tertutup rapat,” terang Kompol Ruli.
Selain itu, Kompol Ruli juga mengungkapkan bahwa tim medis menyarankan dilakukannya visum lebih lanjut terhadap korban, namun keluarga korban menolak saran tersebut setelah dihubungi. Oleh karena itu, proses selanjutnya diserahkan kepada keluarga korban.
Kakak korban mengungkapkan bahwa adiknya memiliki riwayat penyakit epilepsi, yang dapat kambuh jika merasa sangat lelah. “Keluarga korban telah menerima dengan ikhlas atas meninggalnya korban dan menganggap ini sebagai musibah,” kata kakak korban. (009)