DENPASAR – Kasus sembuh dari Covid-19 di Kota Denpasar, Provinsi Bali, kembali mengalami peningkatan. Berdasarkan data resmi harian penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Kamis (17/2), kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 424 orang. Sementara kasus meninggal dunia bertambah 1 orang dan kasus sembuh bertambah 647 orang.
“Kondisi ini harus menjadi perhatian bersama. Tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, karena jika lengah dan abai dengan prokes tidak menutup kemungkinan kasus covid akan terus meningkat. Sehingga diperlukan kerjasama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat. Kita harus terus waspada dan disiplin prokes, taati aturan saat penerapan PPKM,” ujar I Dewa Gede Rai, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar.
Berdasarkan data, secara komulatif kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat 48.181 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 41.296 orang (85,71 persen), meninggal dunia sebanyak 1.030 orang (2,14 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 5.855 orang (12,15 persen).
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat, agar selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini. Dalam beraktivitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Level 3 Jawa-Bali. Terlebih lagi saat ini adanya mutasi Covid-19 dengan varian Omicron.
“Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus Covid-19 di Denpasar meningkat, jadi intinya kapanpun dan dimanapun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Dewa Rai mengatakan bahwa, berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian.
Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, penyekatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan menggunakan mobil calling atau door to door, optimalisasi Isoter serta melaksanakan penyemprotan disinfektan serta eco enzym wilayah secara terpadu.
Selain itu, Pemkot Denpasar juga terus berupaya untuk memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat, dan vaksinasi menyasar anak anak usia sekolah 12-17 tahun serta usia 6-11 tahun, ibu hamil dan disabilitas. Selain itu, Kota Denpasar juga telah memulai pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Tak hanya itu, Satgas Covid-19 Kota Denpasar telah merancang 6 langkah strategis mengatasi lonjakan kasus covid 19. Mulai peningkatan kapasitas 3 T (tracing, testing, treatment), mengencarkan pelaksanaan vaksinasi termasuk booster, mewajibkan penerapan aplikasi Peduli Lindungi, menyiapkan isolasi terpusat (isoter), optimalisasi rumah sakit rujukan mulai dari ketersediaan bad, oksigen dan obat obatan.
Selanjutnya turut digencarkan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi (5M) hingga pemberian bantuan sembako bagi masyarakat Kota Denpasar yang terkonfirmasi Covid-19.
“Mohon kepadamasyarakat untuk melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketat untuk meminimalisir klaster keluarga, termasuk juga kami mengajak masyarakat untuk mensukseskan vaksinasi Covid-19,” ajak Dewa Rai
Terkait upaya menekan angka kematian akibat Covid-19, Dewa Rai mengatakan bahwa Satgas mengimbau kepada masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau yang berada pada usia rentan untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, selain itu mari bersama terapkan 5M,” pungkas Dewa Rai. (wir)