BADUNG – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Badung, Bali mulai menyusun rencana induk dan peta jalan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di wilayah setempat.
“Kami memiliki fungsi sentral dalam penguatan dan kebijakan IPTEK di daerah melalui penguatan analisis potensi daerah dalam rangka meningkatkan daya saing dan perekonomian daerah,” ujar Kepala BRIDA Kabupaten Badung I Wayan Suambara dalam keterangannya di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan upaya penguatan dan kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi memerlukan adanya rencana induk dan peta jalan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang penyusunan rencana induknya dilakukan bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Bali.
Menurut Wayan Suambara, BRIDA juga mempunyai tugas untuk melakukan riset, baik yang sifatnya untuk merumuskan kebijakan pembangunan daerah maupun riset terhadap potensi-potensi unggulan daerah yang dapat ditingkatkan daya guna dan hasil gunanya.
“Seiring dengan tuntutan pembangunan maka program pembangunan ke depan tidak lagi dapat dirumuskan berdasarkan perkiraan-perkiraan ataupun keinginan semata-mata melainkan semua harus evidence based,” kata dia.
Sementara itu, saat kegiatan pembahasan pendahuluan Rancangan Rencana Induk dan Peta Jalan Kemajuan IPTEK Daerah di Badung, akademisi I Wayan Rideng mengungkapkan bahwa penyusunan rencana induk dimaksud mengacu kepada beberapa regulasi yang mengatur tentang riset dan inovasi.
“Rencana induk yang disusun ini nantinya akan memprioritaskan riset terhadap potensi daerah di Kabupaten Badung terutama yang memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat,” katanya.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembahasan tersebut, juga terdapat banyak masukan yang diberikan oleh tim perumus dan evaluasi kebijakan BRIDA kabupaten Badung. Nantinya, rencana induk itu diharapkan dapat selesai pada akhir bulan Oktober 2023 mendatang. (ant/sb)
