BULELENG – Gudang percetakan UD Tiga Seruni, di Jalan Seruni Nomor 3, Kota Singaraja, Provinsi Bali, terbakar. Ribuan eksemplar naskah ujian sekolah dan buku pelajaran yang tersimpan di gudang, ludes dilalap api.
Pemilik gudang, Setyo Adi Wibowo (55) mengatakan, kebakaran terjadi Senin (4/4/2022) sekitar pukul 15.00 Wita. Api diduga dipicu pembakaran sampah di halaman sebelah bangunan gedung.
“Buku-buku bahan ajar yang kami simpan juga terbakar. Ada ribuan buku. Stok untuk sekolah,” ungkap kepada wartawan, Selasa (5/4).
Setyo mengaku, api diduga berasal dari pembakaran sampah oleh seseorang di sebelah bangunan gedung. Api masuk ke gudang melalui jendela dan langsung membakar tumpukan buku.
Ia mengatakan, naskah ujian itu tersebut dipesan oleh ratusan sekolah tingkat SD dan SMP di Buleleng. Naskah ujian SD ditargetkan rampung pada Mei dan SMP pada 25 April mendatang.
Naskah ujian sengaja disimpan di gudang sebelum diserahkan ke pihak sekolah. Ia terpaksa mencetak ulang naskah dan buku pelajaran yang telah terbakar.
“Naskah ujian sudah berjalan proses penyetakannya. Di gudang tinggal pengepakan saja. Kami sudah lama bekerja sama dengan sekolah,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng Made Astika mengatakan, naskah ujian tersebut milik masing-masing satuan pendidikan. Naskah disusun oleh Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S).
“Ada beberapa sekolah yang memilih mencetak naskah ujiannya di percetakan tersebut. Yang memilih itu masing-masing satuan pendidikan, bukan dari Dinas,” kata dia.
Astika memastikan jadwal ujian sekolah tidak tertunda atas peristiwa ini. Sebab pemilik percetakan berkomitmen mencetak ulang naskah sebelum ujian dimulai.
Terpisah, Kapolsek Singaraja Kompol Dewa Darma mengatakan, akan menyelidiki sebab kebakaran. “Api dapat dipadamkan 2 jam kemudian oleh Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng dan untuk memastikan penyebab kebakaran diperlukan pemeriksaan laboratorium forensic dan kasus ini masih sedang dalam penyelidikan,” ucapnya.
Atas peristiwa ini, pihak percetakan diperkirakan mengalami kerugian lebih dari Rp 1,5 juta, 1 buah mesin cetak, 1 buah ponsel, 2 buah kipas angin, 4 buah tas wanita milik karyawan dan bangunan ukuran 6×12 meter. (sb)