BULELENG– Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi UKM setempat melatih para pelaku UMKM dan meluncurkan gema UMKM “Go Digital” sebagai upaya menguatkan daya saing dan meningkatkan produktivitas produk.
“Gema UMKM ini menjadi wadah bagi gerakan memajukan KUMKM di wilayah Buleleng yang telah aktif berperan sebagai motor penggerak dalam perkembangan UMKM,” kata Kepala DisdagperinkopUKM Buleleng Dewa Made Sudiarta di Singaraja, Selasa.
Ia menjelaskan gema UMKM mengusung tema “Melalui Transformasi Digital, Kita Wujudkan UMKM Naik Kelas dengan Kemampuan Bersaing dan Koperasi yang Modern,” sebagai strategi penting untuk meningkatkan daya saing dan kelangsungan bisnis KUMKM.
Kegiatan terkait berlangsung mulai 7 hingga 9 November 2023 dengan fokus pada pemahaman aspek penting melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan pelatihan bagi para pengusaha pemula yang telah diidentifikasi memiliki potensi besar.
Materi pelatihan mencakup perencanaan bisnis, strategi pemasaran produk, prosedur pengurusan izin usaha, serta hak kekayaan intelektual.
Selanjutnya, Gema UMKM akan menggelar rangkaian pameran pada tanggal 9 dan 10 November 2023 yang dipusatkan di Gedung Pusat Layanan Umum Terpadu (PLUT) Buleleng dengan mengundang masyarakat umum untuk datang, berbelanja, dan menikmati hasil produk olahan dari UMKM yang telah menjadi binaan Kabupaten Buleleng.
“Dengan tema yang kuat dan serangkaian kegiatan yang informatif, Gema UMKM 2023 akan menjadi panggung utama bagi para pelaku UMKM di Buleleng untuk menggali pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta menjalin hubungan bisnis yang berarti dalam upaya memajukan sektor UMKM di wilayah ini,” katanya.
Selain program pelatihan, gema UMKM juga mengadakan berbagai lomba yang mendorong kreativitas para pelaku UMKM, termasuk lomba olahan pangan yang menilai aspek higienitas, kesesuaian dengan standar pengolahan, tampilan produk, dan kualitasnya.
Lomba pembuatan motif endek Buleleng juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan itu bertujuan menciptakan model yang dapat menjadi acuan dalam mengembangkan pemakaian tenun endek khas Buleleng.
Gema UMKM juga akan menyelenggarakan talkshow yang berfokus pada digitalisasi pengembangan UMKM dan bisnis matching, dengan tujuan untuk menghubungkan pelaku usaha dengan narasumber yang memiliki jaringan pasar yang luas.
Sudiarta mengatakan bisnis matching memungkinkan para pelaku UMKM untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar dan meningkatkan potensi bisnis mereka.
Selain itu, akan ada bimbingan konseling bagi pelaku UMKM yang akan menggandeng platform-platform seperti Grab dan Tokopedia, untuk membantu mereka menjadi merchant yang sukses.
Kerja sama dengan sektor perbankan juga dijalin untuk mendukung pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usaha atau yang menghadapi kendala pembiayaan.
Bagi koperasi, pelatihan akan fokus pada transformasi digital dengan bantuan dari Dewan Koperasi Indonesia (Dekopinda) dan vendor aplikasi yang telah ditunjuk sebagai mentor oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM). Target yang diharapkan adalah mencetak sekitar 7 hingga 10 koperasi digital pada tahun ini.
Sudiarta berharap dengan mengikuti Gema UMKM, pelaku UMKM dapat lebih cepat menyesuaikan diri dengan transformasi digital, sehingga mampu bersaing di panggung yang lebih luas dan menarik lebih banyak pasar.
Semua kegiatan yang meningkatkan produktivitas UMKM akan mencapai puncaknya pada tanggal 10 November, dengan pemberian penghargaan bagi UMKM yang telah berkomitmen dan memiliki tingkat integritas tinggi.
“Tetap saya mengingatkan pelaku UMKM dan Koperasi untuk menjaga konsistensi dalam mengembangkan produk, sehingga dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi di Buleleng,” katanya. (ant/sb)