DENPASAR – Belasan orang mengatasnamakan dirinya Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) melakukan aksi unjuk rasa, di depan Kantor DPRD Bali dan berakhir di depan Kantor Gubernur Bali, Senin (11/4/2022) sejak Pukul 15.00 hingga Pukul 16.15 WITA.
Jonathan Kevin selaku perwakilan LMND dalam orasinya menyampaikan aspirasi terkait menolak kenaikan harga bahan pokok, kenaikan PPN dan kenaikan harga BBM serta menolak wacana penundaan Pemilu dan penambahan masa jabatan Presiden RI.
“Dengan adanya kenaikan bahan pokok sangat meresahkan warga Bali. Kita menolak kenaikan harga BBM yang sangat berdampak pada masyarakat Bali,” ucapnya.
Pendemo membentangkan spanduk yang bertuliskan turunkan Harga BBM, PPN dan kebutuhan pokok, wujudkan pasal 33 UUD 1945, serta mengobarkan bendera merah putuh dan bendera LMND.
Jonathan Kevin dalam orasinya mengajak anggota DPRD Bali, menolak kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat, menolak kenaikan harga BBM, perpanjangan jabatan dan menolak tunda Pemilu.
“Kami meminta kepada wakil rakyat untuk ikut dan secara tegas menolak kenaikan harga BBM Pertamax, PPN, kebutuhan pokok yang dianggap merugikan rakyat ditengah pandemi Covid 19,” ujarnya.
Sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa karena tidak mendapat respons, pukul 15.25 WITA, para peserta aksi menyegel secara simbolis Kantor DPRD Bali, karena dianggap tidak mampu berbuat yang terbaik untuk rakyat.
Kemudian pukul 15.55 para peserta aksi meninggalkan kantor DPRD Bali, menuju Kantor Gubernur Bali, untuk melakukan orasi.
Kapolresta Denpasar AKBP Bambang Yugo Pamungkas, S.H., S.I.K.,M.Si. yang memimpin langsung pelaksanaan apel pengamanan, di Lapangan timur Renon Denpasar, meminta kepada seluruh personil yang melakukan pengamanan agar mengawal aksi tersebut dengan humanis.
“Mari kita bersama menjaga keamanan Kota Denpasar yang kita cintai ini agar tetap aman dan Kondusif,” kata Kapolresta Denpasar. (WIR)