BADUNG – Penggunaan kartu uang elektronik (e-money), untuk transaksi parkir kendaraan, di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, alami peningkatan setelah dilakukan uji coba selama satu minggu (9-16 November 2023).
“Sebelum diberlakukan uji coba, penggunaan kartu uang elektronik untuk transaksi parkir kendaraan roda empat atau lebih, rata-rata kurang dari 20 persen per harinya. Hingga Rabu (15/11) atau seminggu sejak diterapkan uji coba, tercatat rata-rata 41 persen pengguna jasa telah beralih menggunakan kartu uang elektronik untuk pembayaran parkir,” kata Pelaksana Harian General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Aprizal, Jumat (17/11/2023).
Dia menjelaskan, hal tersebut telah sesuai dengan apa yang diharapkan, dimana uji coba, guna menganalisa bagaimana penerimaan masyarakat terhadap kebijakan pembayaran parkir non tunai ini. Meski kebijakan pembayaran non tunai ini sebenarnya telah berjalan sejak 2021, namun penerapannya masih belum sepenuhnya.
“Artinya, kami masih menerima pembayaran tunai. Namun, per 1 Desember 2023, seluruh proses mulai masuk hingga keluar kendaraan dilakukan pengguna jasa secara mandiri dengan menempelkan kartu elektronik, tanpa ada karcis parkir,” terang Aprizal.
Pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi agar penggunaan kartu uang elektronik dapat terus meningkat hingga akhir November nanti. Menurutnya, selama tujuh hari sosialisasi berjalan, ada sejumlah 136.060 kendaraan roda empat atau lebih yang melintas di bandara, dimana 56.398 diantaranya bertransaksi secara non tunai atau sebesar 41 persen.
“Jumlah penggunaan kartu uang elektronik tertinggi terjadi pada Jumat (10/11). Saat itu tercatat total kendaraan roda empat atau lebih yang dilayani adalah sejumlah 20.755 kendaraan, 47 persen diantaranya atau sejumlah 9.707 kendaraan menggunakan metode non tunai untuk pembayaran parkir,” ungkap Aprizal.
Sementara itu, Wahyu salah seorang penjemput yang ditemui di area kedatangan domestik mengaku telah mengetahui perubahan metode pembayaran parkir secara non tunai ini.
“Tahu dari berita bahwa akan ada masa uji coba, dan di periode uji coba tersebut sudah bisa tap in untuk masuk dan tap out untuk keluar. Kebetulan tadi saat masuk saya coba pakai kartu uang elektronik tidak ada kendala, palang langsung terbuka. Nanti pas keluar mau coba untuk pembayarannya juga pakai kartu yang sama,” ujar Wahyu.
Ditambahkan, Pelaksana Harian General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Aprizal mengimbau kepada pengguna jasa bandara yang belum melaksanakan transaksi parkir secara non tunai agar menyiapkan kartu uang elektronik dan memastikan saldo tersedia mencukupi untuk bertransaksi.
Adapun kartu uang elektronik yang saat ini dapat digunakan untuk pembayaran parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai yaitu e-Money Bank Mandiri, Brizzi dari Bank BRI, Tap Cash dari BNI, dan Flazz dari BCA. Kartu uang elektronik ini dapat dibeli dan diisi ulang saldonya di kantor bank atau minimarket. Selain itu, kartu uang elektronik BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri, tersedia dan dapat dibeli melalui petugas di pintu masuk dan keluar Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Sebelumnya, pihak pengelola bandara mulai memberlakukan pembayaran parkir secara non tunai menggunakan kartu uang elektronik dengan basis manless atau tanpa awak, yang memungkinkan pengguna jasa bertransaksi secara mandiri.
Ini merupakan salah satu upaya Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan transaksi nontunai, mempercepat perkembangan digitalisasi di bandara, serta mendukung kelestarian alam dengan mengurangi konsumsi kertas agar layanan lebih ramah lingkungan.(WIR)