BADUNG – Penanaman 1000 pohon tabebuya, berlangsung disepanjang Jalan Labuan Sait, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Minggu (21/1/2024).
“Penghijauan ini merupakan program kolaborasi antara Desa Adat Pecatu dengan Pemerintah Desa Pecatu. Melalui program tersebut, pohon tabebuya ditanam di sepanjang Jalan Labuan Sait,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, bersama Kelian Adat Kauh, I Nyoman Mahardika, Bendesa Adat Pecatu l Made Sumerta, di area parkir Pantai Labuan Sait.
Penanaman tabebuya tersebut, merupakan langkah berkelanjutan. Yang mana pada saat ini sudah menginjak pada tahap II dengan jumlah 1000 pohon tabebuya. Dan untuk berikutnya, kabarnya sudah dilakukan pemesanan sebanyak 600 pohon.
“Ini bagus sekali. Lebih-lebih, Labuan Sait merupakan daerah pariwisata yang sedang berkembang. Jadi memang seharusnya kita tata, baik dari segi landscape ataupun infrastrukturnya,” ucapnya.
Pihaknya membeberkan program Pemerintah Kabupaten Badung ke depan yang berupa pembangunan infrastruktur jalan dari Ayana menuju Pura Luhur Uluwatu. Yang mana pada saat ini sedang berada pada tahap pembebasan lahan.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Adi Arnawa juga menyampaikan apresiasinya kepada segenap masyarakat Pecatu. Karena sudah bersatu dalam rangka mengurangi kemacetan dengan membuka akses jalan secara swadaya.
“Kebetulan juga semua elemen masyarakat Desa Adat Pecatu bersatu berusaha untuk menangani kemacetan. Saya lihat sudah cukup banyak dibuka akses jalan secara swadaya. Ini menunjukan dukungan dari Pemerintah Desa dan Desa Adat kepada pengembangan pariwisata di Pecatu ini sangat luar biasa,” sambungnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Adat Pecatu, l Made Sumerta mengaku sangat berterima kasih atas hadirnya Sekda Adi Arnawa dalam pelaksanaan kegiatan penghijauan tersebut. Yang mana tujuannya tiada lain adalah untuk menjadikan Pecatu sebagai daerah yang asri dan berbunga.
“Selain itu, ini kami lakukan karena ada banyak pohon yang memang sudah mati,” imbuhnya.
Oleh tumbuhnya pohon tabebuya tersebut, Jalan Labuan Sait diharapkan dapat menjadi akses yang teduh. Itupun dirasa akan sangat baik, kaitan dengan kegiatan masyarakat ngaturang ayah ketika Ida Bhatara lunga.
“Jadi paling tidak ini nantinya akan membantu mengurangi rasa panas,” ucapnya. (WIR)