DENPASAR– Pertamina memastikan ketahanan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG subsidi ukuran tiga kilogram terjaga menjelang Pemilu 2024 pada 14 Februari di Bali karena dipantau secara digital.
“Kami monitor seluruh SPBU kapasitas yang sudah keluar berapa, yang segera kosong berapa, semua sudah terkoneksi digitalisasi,” kata Manager Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi dihubungi di Denpasar, Jumat.
Ada pun pemasaran BBM dan LPG di Bali berada di bawah koordinasi Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara yang berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur.
Apabila indikator pengukuran stok di setiap SPBU dan agen LPG menunjukkan kapasitas yang harus diisi ulang, maka ia meminta pengelola dan agen agar segera melakukan pemesanan.
“Kami kemudian mengingatkan SPBU atau agen untuk ambil pesanan,” katanya.
Dengan adanya program digitalisasi SPBU, maka Pertamina dapat memantau kondisi stok BBM, penjualan BBM dan transaksi pembayaran di SPBU.
Selain itu, seluruh data-data tersebut juga dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas.
Sementara itu, distribusi BBM dan LPG di Bali dipasok dari Terminal Integrasi BBM di Manggis, Kabupaten Karangasem dan di Terminal BBM di Sanggaran, Denpasar.
Ada pun setiap SPBU, lanjut dia, memiliki ukuran tangki terpendam berbeda menyesuaikan lokasi dan tingkat kepadatan lalu lintas misalnya berukuran mulai delapan kiloliter hingga 32 kiloliter.
Berdasarkan data anak usaha BUMN minyak dan gas itu, stok BBM di Bali per 31 Januari 2024 untuk pertamax mencapai 13.350 kiloliter dengan rata-rata konsumsi harian mencapai 431 kiloliter.
Sedangkan BBM jenis pertalite stoknya mencapai 74.779 kiloliter dengan rata-rata konsumsi harian mencapai 2.412 kiloliter dan biosolar mencapai 20.349 kiloliter dan konsumsi harian rata-rata mencapai 656 kiloliter.
Sementara itu, stok LPG subsidi di Bali mencapai 861 metrik ton per 1 Februari 2024.
“Jelang perhelatan pemilu, pertengahan bulan kami memastikan stok LPG dalam kondisi aman,” imbuhnya.
Di sisi lain, Pertamina mendata sebanyak 608 ribu Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga di Bali terdaftar untuk membeli LPG subsidi ukuran tiga kilogram di tingkat pangkalan.
Ia mendata saat ini jumlah pangkalan LPG ukuran menyerupai melon itu di Bali sebanyak 3.800 unit.
Ada pun harga eceran tertinggi (HET) elpiji tiga kilogram yang ditetapkan oleh gubernur Bali mencapai Rp18.000 per tabung di tingkat pangkalan. (ant/sb)