JAKARTA – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan Strategi Transformasi Bangsa. Hal ini disampaikan dalam Debat Kelima Pilpres 2024 di Gedung JCC Senayan, Jakarta pada hari Minggu (4/2/2024) malam.
“Inti srategi ini tentunya adalah untuk meningkatkan kemakmuran bangsa Indonesia terutama untuk memperbaiki kualitas rakyat Indonesia,” terang Prabowo.
Diketahui, tema Debat Kelima Pilpres 2024 kali ini adalah di bidang Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Salah satu proyek strategis Prabowo – Gibran adalah memberikan makanan bergizi untuk anak-anak Indonesia sejak masih dalam kandungan, usia sekolah hingga dewasa. Menurut Prabowo, hal ini akan mampu mengatasi angkat kematian ibu saat melahirkan, mengatasi stunting, menghilangkan kemiskinan ekstrem dan menyerap semua hasil panen petani dan nelayan.
“Ini juga akan meningkatkan ekonomi minimal 1,5 hingg 2 persen,” sebutnya.
Selain itu, lanjut Prabowo, untuk mengatasi masalah-masalah fundamental lainnya adalah dengan memperbaiki kualitas masyarakat Indonesia dengan memperhatikan bidang kesehatan, pendidikan dan sosial
“Di bidang eksehatan, kita akan membangun rmah sakit modern di kabupaten/ kota, Puskesmas modern di setiap desa. Kita juga akan mengatasi masalah kekurangan dokter di Indonesia. Saat ini kita mengalami kekurangan dokter sebanyak 140 ribu dokter. Maka itu, kita akan segera atasi dengan cara menambah Fakultas Kedokteran di Indonesia yang saat ini berjumlah 92, kita akan menambah hingga 300 Fakultas Kedokteran,” tegasnya.
Selanjutnya, Prabowo menyampaikan visi misinya untuk mengirim 10 ribu anak pintar lulusan SMA diberikan beasiswa ke luar negeri untuk belajar kedokteran, 10 ribu siswa lainnya untuk belajar science, teknologi informasi, kimia dan fisika.
“Kita juga akan membangun 3 juta rumah kepada masyarakat yang belum memiliki rumah. Sebanyak 1 juta di desa, 1 juta di pesisir dan 1 juta di perkotaan,” jelasnya.
Tak lupa juga, Prabowo juga turut memperhatikan nasib guru termasuk honorer, meningkatkan kompetensi guru, penataran dan juga bagi seluruh penyelengara negara atau ASN.
“Kita harus perbaiki gajinya. Dengan begitu, kita akan mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat,” pungkasnya. (mk/sb)