Jumat, Desember 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sebut Ketimpangan Bahayakan Negara, Anies Singgung Soal Bansos untuk Kepentingan “Si Pemberi” 

JAKARTA–Masalah ketimpangan di Indonesia saat ini dinilai makin memprihatinkan. Bahkan, Calon Presiden nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan mengatakan bahwa fenomena ketimpangan ini jika tidak ditangani sesegera mungkin akan membahayakan bagi negeri ini.

Ketimpangan itu dimulai dari kondisi masyarakat di Jakarta dengan luar Jakarta, masyarakat Jawa dan di luar Jawa, dan masyarakat di desa dan kota.

“Ini semua adalah ketimpangan yang menjadi fenomena dan membahayakan bagi negara ini. Bahkan di bidang perekonomian, ada segelitir orang yang menguasai sebagian besar perekonomian negara kita,” jelas Anies di dalam Debat Kelima Pilpres 2024 di Gedung JCC Senayan, Jakarta pada Minggu (4/2/2024).

Disebutkan, saat ini ada lebih kurang 45 juta orang yang belum bekerja dengan layak. Selain itu, ada lebihd ari 70 juta masyarakat belum memiliki jaminan sosial dan ada pula 15 juta masyarakat yang menjadi korban kekerasan seksual. Menurutnya, permasalahan ini tidak dipandang serius oleh para elit politik dan juga pemerintah.

“Kami menemukan jutaan rakyat yang ingin berharap adanya perubahan,” serunya.

Oleh sebab itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini mengungkapkan beberapa hal yang akan diperjuangkan. Yakni, ingin memastikan masyarakat untuk hidup sehat, jika sakit ada pertolongan cepat, tumbuh cerdas dengan biaya terjangkau dan keluarga sejahtera karena upahnya layak.

“Jika membutuhkan, maka diberikan bansos (bantuan sosial) seusai kebutuhan. Bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi,” tegasnya.

Untuk mewujudkan itu semua, kata Anies, harus ada persatuan dari seluruh masyarakat yang memang membutuhkan keadilan. “Kami selalu memegang prinsip siapa yang besungguh-sunguh akan menghasilkan kemuliaan. Jika kami mendapatkan amanat maka kami akan memegang prinsip konsistensi ucapan dan perbuatan, menjunjung kejujuran, fokus pada pembangunan manusia  Indonesia demi mengahdirkan kesejahteraan dan keadilan. Dengan begitu adanya persatuan dan perubahan,” tuturnya.(mk/sb)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER