BULELENG – Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali melalui Dinas Pariwisata dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) memprogramkan kegiatan lomba kuliner biji durian sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting di daerah tersebut.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa biji durian mampu diolah menjadi kuliner yang sehat dan bergizi tinggi,” kata Kepala DP2KBP3A Kabupaten Buleleng Nyoman Riang Pustaka usai memimpin rakor persiapan lomba di ruang rapat DP2KBP3A, Singaraja, Jumat.
Ia menjelaskan, latar belakang penyelenggaraan program tersebut adalah fakta produksi buah durian di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut cukup tinggi tiap musim panen.
Selain itu, Dinas Pariwisata setempat telah beberapa kali melaksanakan kegiatan atau festival durian, tentunya limbah biji durian terbuang percuma dan terkesan tidak dimanfaatkan dengan baik.
“Padahal, menurut ahli gizi, kandungan biji durian sangat baik memenuhi nutrisi tubuh. Maka, kami menginisiasi untuk memberikan sosialisasi kepada calon pengantin di Buleleng khususnya remaja kaitannya pencegahan stunting berupa lomba cipta menu kuliner biji durian,” kata dia.
Dia menjelaskan bahwa kandungan gisi biji durian yang terdiri kalsium, fosfor, protein dan karbohidrat tentunya bagus bagi calon pengantin pada remaja yang sudah memiliki kesiapan gizi yang baik untuk melahirkan anak nantinya.
“Kami berikan sosialisasi tentang pencegahan stunting yang dikemas melalui lomba kuliner berbahan dasar biji durian dengan menghadirkan dewan juri dari Indonesian Chef Assosiation, ahli gizi Dinas Kesehatan, akademisi Undiksha dan Bali Chef Community yang bertempat di Krisna Beach Street Penimbangan,” katanya.
Terkait peserta lomba, pihak panitia akan menyasar kalangan remaja sekolah SMK/SMA di Buleleng. Total peserta sebanyak 30 tim atau sekolah dengan teknis lomba dari dewan juri yaitu memiliki nilai gizi, olahan pangan ini mudah diaplikasikan sebagai alternatif olahan pangan lokal.
“Lomba ini serangkaian HUT Kota Singaraja ke 420 tahun yaitu sekitar akhir Maret 2024 pelaksanaannya dan kami mengimbau kepada SMA/SMK di Buleleng agar antusias mengikuti nantinya,” imbuhnya.
Riang Pustaka berharap lomba tersebut akan memberi nilai tambah bagi petani atau masyarakat karena limbah biji durian yang terbuang bisa dimanfaatkan, memiliki alternatif olahan pangan berbasis lokal, terpenuhinya kebutuhan gizi bagi remaja sehingga memiliki kesiapan melahirkan anak yang tidak stunting atau memiliki gizi baik nantinya.
Hadir pada rakor tersebut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara, ICA Buleleng, BCC Buleleng dan ahli gizi Dinas Kesehatan, serta perwakilan Krisna Beach street Penimbangan. (ant/sb)