JAKARTA – KPK telah menahan 15 tersangka dalam kasus dugaan pungutan liar (pungli) Rutan KPK. Ke-15 orang tersangka itu terdiri dari Kepala Rutan KPK hingga pegawai negeri yang diperbantukan (PNYD) di Rutan KPK.
Ke-15 tersangka itu ikut dihadirkan dalam jumpa pers di gedung KPK sore ini. Para tersangka akan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.
“Untuk kebutuhan proses penyidikan tim penyidik menahan para tersangka dimaksud selama 20 hari pertama terhitung tanggal 15 Maret 2024 sampai 3 April 2024 di Rutan Polda Metro Jaya,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur di gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2024).
15 tersangka pungli Rutan KPK ini terdiri dari:
- Karutan KPK Cabang KPK bernama Achmad Fauzi (AF)
- PNYD petugas cabang rutan KPK 2018-2022, Hengki (HK),
- PNYD Plt Karutan KPK 2018 Deden Rochendi (DR),
- PNYD petugas pengamanan, Sopian Hadi (SH),
- PNYD Plt Karutan KPK 2021, Ristanta (RT),
- PNYD petugas Rutan KPK, Ari Rahman Hakim (ARH),
- PNYD petugas Rutan KPK, Agung Nugroho (AN),
- PNYD petugas Rutan KPK 2018-2022, Eri Angga Permana (EAP).
- Petugas cabang Rutan KPK, Muhammad Ridwan (MR),
- Petugas cabang Rutan KPK, Suharlan (SH),
- Petugas cabang Rutan KPK, Ramadhan Ubaidillah A (RUA),
- Petugas cabang Rutan KPK, Mahdi Aris (MHA),
- Petugas cabang Rutan KPK, Wardoyo (WD),
- Petugas cabang Rutan KPK, Muhammad Abduh (MA), dan
- Petugas cabang Rutan KPK, Ricky Rachmawanto (RR).
KPK mengatakan pungli di Rutan KPK ini terjadi terstruktur sejak 2019. Besaran uang pungli yang didapat mencapai Rp 6,3 miliar.
“Rentang waktu 2019 sampai dengan 2023 besaran jumlah uang yang diterima HK dkk sejumlah sekitar Rp 6,3 miliar dan masih akan dilakukan penelusuran serta pendalaman kembali untuk aliran uang dan penggunaannya,” ujar Asep.
Para tersangka ini dijerat dengan Pasal 12 huruf e UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP. Ke-15 tersangka akan menjalani penahanan 20 hari pertama sejak hari ini. (*/dtc/sb)