GIANYAR – Ketua Panitia Guwang Vilage Festival (GVF) I Kadek Agus Mudita, S.H mengatakan, GVF dibuka mulai Jumat (22/4) hari ini di parkiran areal obyek wisata Hidden Canyon Beji Guwang, Guwang Vilag.
Berlangsung selama 3 hari, festival tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut dilaksanakan selama 3 hari atau sampai Minggu (24/4), mulai pukul 10.00 Wita sampai 23:00 Wita.
GVF rencananya dibuka langsung Bupati Gianyar, bertepatan dengan Hari Bumi dan dirangkai penanaman pohon. Ada 3 kegiatan, yaitu pameran, perlombaan dan hiburan.
“Tujuan GVF ini untuk memaksimalkan potensi UMKM dan wisata lokal paska pandemi Covid 19,” kata Kadek Mudita dalam jumpa pers Kamis (21/4). Turut mendampingi panitia lainnya I Ketut Pompi Yudi Indrawan, S.H dan Kadek Aditya Surgangga,S.KOM
Pameran diikuti sekitar 51 UMKM lokal, di antaranya 19 UMKM kuliner dan 32 UMKM di bidang seni, kain dan inovasi lainnya. “Target kunjungan 10.000 ribu orang dengan intesitas 2000-3000 pengunjung per hari,” tutur Kadek Agus Mudita
Soal anggaran, dijelaskannya, kegiatan ini tanpa menggunakan anggaran desa. Konsepnya nonprofit dengan biaya Rp 460 juta. “Dananya didukung penuh para sponsor, di antaranya Bank Mandiri, Bank BNI, Telkom, PLN dan sponsor lokal serta Pemkab Gianyar,” sebutnya.
Bagi pengunjung yang ingin menyaksikan festival, akan dikenakan biaya Rp 25.000. Tiket tersedia di sebelah timur pintu masuk. Setiap pengunjung yang sudah memegang tiket, akan mendapatkan voucher belanja Rp 10.000 dan bisa ditukar langsung di stan-stan UMKM yang tersedia. “Gratis, khusus masyarakat ber-KTP Desa Guwang,” ucapnya.
Untuk diketahui, Hidden Canyon Beji Guwang merupakan objek wisata andalan Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Berbagai persiapan pun telah dilakukan pihak panitia. Dimana dalam festival ini, potensi UMKM dan kuliner lokal di Desa Guwang yang tumbuh karena pandemi Covid-19 akan dieksplor lagi. Terlebih para pelaku UMKM dan kuliner ini adalah pekerja pariwisata yang kena PHK maupun dirumahkan.
“Kalau untuk persiapannya sudah 90 persen dan dalam pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kami juga menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai dan gampang di akses pengunjung,” tutur, Kadek Aditya Surgangga, Sekretaris panitia GVF.
Usaha kuliner yang memeriahkan festival ini, beberapa nama di antaranya sudah cukup familiar di kalangan pecinta kuliner. Seperti Tipat Kare Mek Resi, Rujak Mek Badung, Kuah Balung Mek Rum, Lawar Klungah Paon Nagi, Babi Guling, Bubur Bali, Tahu, Kripik Pelepah Pisang, olahan Jahe Merah, Tude Coconut Oil (VCO), Pengrajin Furniture, Loloh hingga Gitar Blueberry buatan I Wayan Tuges. (WAN)