DENPASAR – Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, mendukung penuh Seminar program pendampingan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Wisata Sanur Kauh, Sabtu (19/2), yang besinergi dengan STIMI Handayani dan Kemenparekraf RI dengan STIMI Handayani dan Kemenparekraf RI, guna memenuhi standar CHSE.
“Desa Sanur Kauh sudah ditetapkan sebagai desa wisata dan saat ini terus berbenah diri dalam mempersiapkan menyambut kunjungan wisatawan jika kondisi pariwisata sudah pulih. Persiapan yang tidak kalah penting adalah peningkatan kualitas SDM dan memenuhi standar CHSE,” kata Walikota Kadek Agus, usai membuka acara.
Ikut mendampingi Kadis Priwisata Kota Denpasar, M. Dezire, Ketua Yayasan STIMI Handayani, Dr. Ida Bagus Radendra, dan Perbekel Desa Sanur Kauh, I Made Ada.
Dia mengatakan, desa wisata memiliki potensi besar untuk dikunjungi wisatawan.
Meskipun pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Hal Itu disebabkan desa wisata merupakan kawasan destinasi, yang kecil resiko penularan covid-19, karena memiliki area terbuka yang cukup luas sehingga menjaga jarak aman dapat terpenuhi, lingkungan yang hijau, serta udara yang sejuk dan segar.
“Dalam penerapan CHSE, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan oleh desa wisata untuk mengembangkan kawasannya dengan tidak lupa beradaptasi dan memanfaatkan teknologi. Untuk itu kami membutuhkan pendampingan SDM desa wisata sehingga desa wisata di Kota Denpasar dapat berkembang dan meningkatkan perekonomian kerakyatan,” ungkap Arya Wibawa.
Lebih lanjut Arya Wibawa mengatakan, di Kota Denpasar berdasarkan SK Walikota Nomor:188.45/472/Hk/2015 tentang Penetapan Desa Wisata di Kota Denpasar Dimana Dalam SK, Pemkot Denpasar menetapkan 6 Desa Wisata. Yaitu Desa Sanur Kauh, Desa Sanur Kaja, Desa Kesiman Kertalangu, Kelurahan Sanur, Kelurahan Serangan dan Kelurahan Penatih.
“Melalui kelompok sadar wisata inilah kami mengharapkan semakin bangkitnya desa wisata di Kota Denpasar melalui peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata melalui pemerintah, asosiasi, komunitas dan perguruan tinggi,” pungkasnya. (WIR)