Rabu, Desember 4, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Badung Bangun 40 Rumah untuk Warga Miskin Senilai Rp 2,2 Miliar

BADUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung mengalokasikan anggaran Rp 2,2 miliar untuk program bantuan rumah layak huni bagi masyarakat tidak mampu. Anggaran tersebut digunakan untuk membangun 40 rumah baru.

“Sudah dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2024. Per unitnya dianggarkan Rp 55 juta,” jelas Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Badung Anak Agung Ngurah Bayu Kumara Putra, dalam siaran pers yang diterima detikBali, Rabu (20/11/2024).

Agung Bayu Kumara menegaskan saat ini proses pengerjaan fisik bangunan mencapai 35 persen. Pihaknya mendorong agar pembangunan 40 rumah baru itu tuntas 100 persen, akhir Desember ini.

“Sesuai data, penerima bantuan rumah layak huni tahun ini ada di Kecamatan Petang, Mengwi, dan Kuta Utara,” beber Agung.

Agung Bayu mengakui jumlah penerima pada 2024 lebih sedikit daripada 2023 yang sebanyak 630 rumah. Dia menegaskan 40 unit ini hanya pembangunan baru berdasarkan sisa permohonan pada 2022 tetapi belum terealisasi pada 2023.

“Semua memenuhi syarat di 2022 itu dan dikerjakan 2023. Begitu juga di tahun 2023, banyak usulan yang masuk. Kami sudah verifikasi sebagian. Ada lebih 300-an permohonan dan terus bergerak datanya,” sambung Agung.

Lebih lanjut dia menjelaskan keluarga yang berhak menerima bantuan program tersebut adalah keluarga kurang mampu yang mendiami lahan hak milik, tapi belum punya rumah atau masih menumpang. Pemerintah juga harus memastikan lahan yang ditempati tidak dalam keadaan sengketa.

Bantuan juga diberikan ke penduduk yang punya rumah satu-satunya di lahan itu, tapi kondisinya tidak layak huni.

Calon penerima bantuan, Agung Bayu melanjutkan, belum pernah mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintah atau swasta melalui CSR selama 10 tahun terakhir. Selain itu, mereka yang berpenghasilan rendah, di bawah upah minimum Badung.

Agung Bayu Kumara mengungkapkan program bantuan rumah layak huni untuk warga Badung sempat tertunda selama tiga tahun sejak 2020-2022. Program itu ditiadakan sementara karena terbatasnya anggaran pascapenanganan COVID-19.

Total bantuan bedah dan rehab rumah yang sudah jalan sejak 2017 sebanyak 1.300 unit untuk 625 keluarga. Adapun pada 2018 untuk 150 keluarga, pada 2019 bagi 565 keluarga, dan 2023 sebanyak 630 unit, baik rehab maupun bangun griya baru. (dtc/sb)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER