DENPASAR – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali menyatakan kesiapannya menghadapi momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Namun, Kadishub I Wayan Samsi Gunarta memperingatkan kepada masyarakat dan wisatawan untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi belakangan.
“Dengan musim hujan ini banyak warga yang keluar dengan kendaraan sendiri. Yang perlu kami atur kurangi pergerakan yang tidak perlu,” jelasnya saat diwawancarai di kantor Dishub Bali, Denpasar, Senin (9/12/2024).
Samsi menerangkan berkaca dari periode-periode sebelumnya, kemacetan di Bali sering terjadi saat weekend yang kemudian berbarengan dengan H-3 Natal dan H-3 tahun baru. Dishub memprediksi terjadi peningkatan jumlah kendaraan ke Bali sekitar 19-20 persen saat Tahun Baru 2025.
“Fokus kami di bandara, Terminal Mengwi, beberapa area di Kuta, Sanur, dan tempat-tempat wisata kami jadikan area untuk fokus dan juga pelabuhan. Di pelabuhan ini kami harapkan tidak terjadi antrean terlalu panjang,” beber Samsi.
Sebelumnya, Dishub menanggapi wacana kendaraan pelat non-DK dilarang masuk Bali saat momen liburan Nataru untuk menekan kemacetan. Samsi menegaskan Dishub belum pernah membahasnya secara serius dan belum ada kajian mengenai hal itu.
“Belum pernah kami bahas secara serius dan belum ada kajian yang spesifik kalau misalnya hal itu bisa dilaksanakan,” ucap Samsi.
Menurutnya, kalau pun suatu saat aturan itu diterapkan, dasar hukumnya harus jelas. Demikian pula hal-hal teknis yang mengikutinya. Seperti kebutuhan manajemen, rekayasa lalu lintas, hingga titik-titik lokasi kendaraan non-DK harus ditahan atau dititipkan saat akan masuk ke Bali.
“Tentu saja harus ada way out, orangnya diangkut pakai apa? Jadi, banyak hal yang harus dipikirkan untuk hal itu. Tentu saja kalau itu memang menjadi amanat peraturan di kemudian hari, ya tugas Dinas Perhubungan untuk menjalankan,” urai Samsi. (ant/sb)