Rabu, Januari 15, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sopir-sopir Bus Trans Metro Dewata Bakal Cari Pekerjaan Lain

DENPASAR – Sejak berhenti beroperasi pada 1 Januari 2025, bus Trans Metro Dewata diperkirakan baru mengaspal lagi pada Juli 2025. Walhasil, para sopir bus TMD berancang-ancang mencari pekerjaan lain untuk menghidupi keluarga mereka.

Sampai sekarang, ratusan sopir bus masih menunggu gaji Januari yang akan dibayarkan pada awal Februari 2025. Menurut salah seorang sopir TMD, Ida Bagus Gede Putu Riyantana (41), belum ada pernyataan resmi dari perusahaan terkait gaji. Sebab, sepanjang Januari para sopir sudah tidak bekerja.

“Jadi ya saya yakin Februari ini kalau memang tidak digaji dan belum ada keputusan yang valid pasti teman-teman bekerja mungkin ada yang sambilan dulu sambil menunggu atau ada yang bekerja full time,” kata Gustu, sapaannya, saat diwawancarai detikBali, Selasa (14/1/2025).

Gustu memastikan rekan-rekan sopir lainnya kemungkinan akan mencari pekerjaan lain pada Februari. Apalagi, seluruh sopir merupakan tulang punggung keluarga. Jika operator akan membuka layanan bus TMD lagi, mereka siap jika dipanggil kembali untuk menjadi sopir.

“Dari Februari sampai Juli kan semuanya butuh uang jadi pasti teman-teman akan mencari pekerjaan lain,” ungkap pria asal Singaraja itu.

Salah seorang sopir lainnya mengungkapkan pada Januari sudah menerima gaji untuk Desember. Dia juga mendapat gaji ke-13 yang memang sudah menjadi hak karyawan seusai satu tahun kontrak.

“Sebenarnya di Januari ini kami tidak mendapatkan gaji, kalau kami diminta disuruh bertahan nggak ke mana-mana, ya Februari lah kami diberikan gaji,” ucap sopir bus yang enggan disebutkan namanya itu.

Menurutnya, perusahaan meminta para karyawan untuk bertahan. Namun, ia belum menerima informasi apakah bulan depan masih mendapatkan gaji atau tidak.

“Jadi Februari ini kami mau menunggu apakah Januari selama kami diam ini akan digaji atau tidak,” ungkapnya.

Saat ini, hampir seluruh sopir diperpanjang kontraknya. Hanya beberapa orang saja yang tidak memperpanjang kontraknya.

“Hanya beberapa saja, mungkin nggak sampai 10 orang kurang lebih itu ada yang rata-rata berumur itu memang anak-anaknya sudah tidak mengizinkan,” sebutnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Satria Trans Jaya I Ketut Edi Dharma Putra mengungkapkan operator sudah menempuh beragam upaya agar operasional bus tetap berlanjut. Sebab, hal ini juga menyangkut nasib ratusan sopir dan karyawan lain. Edi juga memastikan hak-hak karyawan seperti gaji ke-13 sudah dipenuhi.

“Sementara sambil menunggu audiensi DPRD ke Kemenhub, serta kebijakan pelantikan gubernur, manajemen telah memutuskan pemberian gaji ke-13,” kata Edi. (dtc/sb)

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER