JEMBRANA – Warga sejumlah kelurahan di Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, mengeluhkan penumpukan sampah rumah tangga yang sudah berlangsung selama sepekan terakhir. Adanya peralihan manajemen kelompok pengolah sampah serta kerusakan armada dan alat berat menjadi penyebab kondisi tersebut.
Salah seorang warga Kelurahan Baler Bale Agung, I Kadek Dwipayana, mengungkapkan kekecewaannya karena sampah yang seharusnya diangkut oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) masih menumpuk.”Padahal kami sudah membayar iuran secara rutin,” ungkapnya saat dihubungi detikBali, Selasa (15/2/2025).
Senada dengan Deipayana, warga Kelurahan Dauhwaru, Sandiantara, juga mengeluhkan hal yang sama. “Sampah baru diangkut tadi siang setelah menumpuk selama seminggu,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa, mengakui adanya kendala dalam pengangkutan dan pengolahan sampah. Dirinya menjelaskan pergantian manajemen KSM yang mengelola sampah saat ini sedang dalam proses penataan.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Lingkungan Hidup telah mengerahkan truk-truk sampah untuk membantu mengangkut sampah yang menumpuk di rumah warga.
“Kami terus berkoordinasi dengan KSM dan berupaya mencari solusi terbaik agar masalah sampah ini dapat segera teratasi,” ujar Dewa Ary.
Selain masalah manajemen KSM, kerusakan alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh juga menjadi salah satu penyebab terhambatnya pengolahan sampah.
“Dua ekskavator kami sempat rusak, namun saat ini satu sudah diperbaiki dan beroperasi kembali. Satu lagi masih dalam proses perbaikan,” kata Dewa Ary. (dtc/sb)