DENPASAR – Puluhan mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua (PRB) menggelar aksi demonstrasi di Denpasar pada Selasa (10/5) pagi. Aksi demo ini berlangsung dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan dan sejumlah pecalang. Aksi diawali dengan longmarch dari parkir timur lapangan Renon menuju Konjen Amerika Serikat di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.
Namun massa aksi tertahan oleh hadangan aparat dan pecalang di jalan Raya Puputan dengan jarak kurang lebih 100 meter dari gerbang Konjen Amerika. Dalam pernyataan sikapnya massa aksi menyampaikan beberapa poin tuntutan.
Diantaranya mencabut status otonomi khusus, tolak daerah otonomi baru serta berikan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi bangsa west Papua.
“Kami melihat dinamika yang terjadi sepanjang berlangsungnya otonomi khusus atau UU Nomor 21 Tahun 2001 yang telah berjalan di tanah papua selama 20 tahun. Baik dari sisi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi yang merupakan program prioritas indonesia dalam paket otonomi khusus, sudah tentu dinyatakan gagal,” ucap para demonstran.
Karena itu menurut mereka perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan yang mau dipraktikkan lagi terhadap tanah dan orang Papua dalam paket UU Otsus tersebut, bukan malah sebaliknya. Setelah berorasi secara bergantian mereka lalu membubarkan diri. Demontrasi sendiri berjalan lancar di bawah pengawalan aparat gabungan. (kum)
