Sabtu, Juni 7, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Advokat Harus Menulis: Strategi Bangun Opini Publik Lewat Media Arus Utama

DENPASAR – Menulis bukan sekadar aktivitas tambahan bagi seorang advokat, melainkan kewajiban profesional untuk membangun opini publik dan memperkuat posisi hukum di tengah masyarakat. Hal ini menjadi sorotan dalam webinar hukum bertajuk “Strategi Handal Menulis Opini & Kolom Hukum di Media Mainstream” yang digelar The Flamin melalui Zoom, Selasa (3/6/2025).

Webinar yang diikuti sekitar 30 peserta ini menjadi ruang diskusi produktif antaradvokat. Tak hanya berbagi ilmu, kegiatan ini juga memiliki misi sosial. Seluruh dana yang terkumpul dari peserta akan disalurkan untuk korban banjir di Wamena, Papua.

Media arus utama (mainstream media/MSM) dianggap memiliki daya pengaruh besar dalam membentuk opini masyarakat dan menjadi refleksi dari keadaan berpikir publik. Oleh karena itu, kemampuan menulis di media menjadi penting bagi para advokat agar gagasan hukum mereka sampai ke ruang publik dengan sistematis dan berdampak.

Narasumber pertama, Johan Imanuel, menekankan pentingnya struktur penulisan yang solid. “Gunakan prinsip 5W+1H secara efektif: apa, siapa, di mana, mengapa, kapan, dan bagaimana. Siaran pers minimal harus memuat 400 kata dan dikemas secara singkat, padat, dan jelas,” ujarnya.

Sementara itu, akademisi dan penulis aktif di Harian Kompas, Dr. Albert Aries, menjelaskan bahwa menulis bukan hanya untuk menyampaikan opini, tetapi juga menjadi sarana melatih cara berpikir yang logis dan sistematis.

“Sebagai orang hukum, kita harus mampu menjelaskan fenomena sosial, ekonomi, dan budaya melalui perspektif hukum. Ketika hukum menjadi multitafsir, maka tulisan bisa menjernihkannya. Konsistensi menulis adalah kunci,” tutur Albert.

Narasumber ketiga, Hendra Setiawan Boen, menyoroti peran penting advokat sebagai komunikator hukum di era digital. Menurutnya, advokat saat ini tidak cukup hanya berjuang di ruang sidang, tetapi juga harus membangun reputasi melalui media dan media sosial.

“Tips praktis menulis untuk pemula: ringkas dulu kasusnya, revisi untuk memastikan alur logis dan konsisten, lalu gunakan sebagai penguat argumen hukum. Intinya: ringkas, terstruktur, dan hemat waktu pembaca,” jelas Hendra.

Webinar yang berlangsung selama dua jam itu dipandu oleh Dr. Lukas Banu sebagai moderator dan ditutup dengan pernyataan inspiratif dari salah satu pendiri The Flamin, Fredrik J. Pinakunary, yang juga putra asli Papua.

“Saya percaya siapa yang banyak memberi akan banyak menerima. Terima kasih kepada ketiga narasumber atas pelayanannya. Tuhan akan membalas berkali-kali lipat. Terakhir, rajin menulis akan membuat algoritma Google menempatkan kita di page one,” pungkas Fredrik. (ARN)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER