Minggu, November 24, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Desa di Badung Jadi Wisata Film Internasional Berbasis Budaya

BADUNG – Tim Baliwood Land dan Tim Digital Kemenparekraf RI, bertekad mengembangkan dua desa di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, menjadi wisata film bertaraf internasional berbasis budaya.

Hal itu mendapat dukungan dari Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Jumat (20/5/2022), yang mendukung program pembangunan desa kreatif, membangun desa melalui inovasi dan kreatifitas yang berkelanjutan.

Hal ini juga bertujuan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Semoga pengembangan dua desa di Badung menjadi pilot projek, tempat produksi film dunia akan berkelanjutan yang berdampak pada pengembangan potensi budaya dan pemberdayaan masyarakat desa, ” kata Sekda Adi Arnawa.

Dia menekankan, dengan munculnya pengembangan desa film dunia ini, Pemkab Badung akan terus mendukung dan mendorong desa-desa yang lain untuk membangkitkan potensi yang dimiliki.

“Kami pemerintah sangat mendukung kegiatan ini. Kami juga harapkan nantinya Desa ini menjadi sebuah destinasi baru dan unggulan bagi badung. Untuk itu kami perintahkan Dinas Pariwisata untuk segera membuat SK Desa Kreatif, ” katanya.

Ia mengharapkan, suatu kemitraan antara Kemenparekraf, Pemkab Badung, Baliwood Land dan pihak Desa, sehingga lebih mendorong peningkatan ekonomi kreatif di desa dan memotivasi masyarakat mengembangkan potensinya.

Sementara itu, Tim Baliwood Land, R. Arvin I. Miracelova mengatakan, Baliwood Land hadir seiring pesatnya pertumbuhan digital media dunia tanpa batas dan perkembangan industri kontennya, dimana Baliwood akan menjadi pusat dunia.

“Kami memilih Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani dan Desa Abiansemal, sebagai tempat pembangunan Baliwood Land dan Pencanangan Desa Film Internasional berbasis Budaya Lokal,” ujarnya.

Sebagai Desa Wisata Film Dunia dan Zona Global Industri Konten Digital, dijelaskannya, sudah sangat tepat. Karena memiliki berbagai sport yang menonjolkan keindahan alam yang masih sangat asri, berkelas dunia dan masih jarang dijamah oleh para wisatawan.

“Kami Baliwood Land hadir untuk mengembangkan Desa Wisata Film bertaraf Internasional, berbasis Budaya dan pemberdayaan masyarakat secara berkesinambungan,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Arvin, Baliwood Land memiliki multi zona yakni zona world tourism (wahana-wahana Film Adventures dikelola oleh warga desa filmmakers), global community scale production (digital media/filmmaking worldwide), world friendships (Baliwood TV prog) dan zona edukasi internasional  (cultural assets for film production assets).(WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER