NUSA DUA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Deputy Secretary General dan perwakilan delegasi, membunyikan kentongan Bali (kulkul), saat membuka secara resmi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di BNDCC, Bali, Rabu (25/5).
Melalui Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati dalam keteranganya, mengatakan, perhelatan GPDRR yang berlangsung lima hari (23 – 28 Mei 2022) itu, juga dihadiri peserta virtual dari berbagai negara.
“Kulkul merupakan alat komunikasi dalam organisasi masyarakat tradisional, seperti banjar dan subak. Alat yang terbuat dari kayu ini biasanya ditempatkan pada bangunan bale kulkul. Bangunan ini berada di balai banjar atau pura,” pungkas Raditya yang juga selaku Ketua Sekretariat Panitia Nasional Penyelenggara GPDRR, Rabu (25/5).
Menurut Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati, kulkul memiliki makna erat dengan isu GPDRR, yaitu pengurangan risiko bencana. “Dengan memukul kulkul, bunyi yang dihasilkan merupakan peringatan dini kepada masyarakat,” ujarnya.
Peringatan dini sangat erat berkaitan dengan pengurangan risiko bencana. Menurut Raditya, kulkul telah menjadi bagian dari masyarakat Bali. Ia berharap kulkul tetap hidup di dalam masyarakat dan menjadi bagian dari sistem peringatan dini bencana.
Ia mengatakan, ini merupakan bentuk kearifan lokal dari Indonesia sebagai praktik baik dalam pengurangan risiko bencana. “Kearifan lokal seperti ini diharapkan terus hidup menjadi bentuk resiliensi berkelanjutan,” ujar Raditya. “Pada akhirnya peringatan dini ini dapat menyelamatkan masyarakat setempat dari ancaman bencana,” tambahnya.
Raditya mengatakan, masyarakat Jawa mengenal alat serupa, yaitu kentongan. Dengan ketukan tertentu, bunyi yang dihasilkan memberikan peringatan tertentu pula.
Acara pembukaan juga dihadiri Wakil Presiden Zambia Y.M. Mutale Nalumango, Deputi Sekretaris Jenderal PBB Y.M. Amina Mohammed, Presiden Sidang Majelis Umum PBB ke-76 Y.M. Abdulla Shahid, Special Representative of the Secretary-General for Disaster Risk Reduction Mami Mizutori, serta Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, utamanya Menko PMK, Menteri Luar Negeri, dan Kepala BNPB sebagai Ketua dan Wakil Ketua I Panitia Nasional GPDRR 2022. (WIR)