Sabtu, Mei 10, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Meriah, 455 Peserta Ikuti Lomba Layang-layang di Carik Nyalin

DENPASAR – Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara resmi membuka lomba layang-layang bertajuk Dwi Tunggal Melesat Kite Festival, yang digelar pemuda-pemudi (Sekeha Teruna) Dwi Tunggal, Banjar Menesa Puseh, Kelurahan Pedungan, Denpasar, Bali, Sabtu (4/6).

“Layang-layang, telah menjadi permainan tradisi bagi masyarakat. Terlebih layang-layang memiliki filosofi konsep Rare Angon yang terus berkembang serta menjadi event di ajang daerah, nasional hingga internasional,” ucap Walikota, Jaya Negara.

Menurutnya, kreativitas dalam layang-layang saat ini semakin maju, sehingga perlu terus didukung. Apalagi ini merupakan pemulihan budaya pasca pandemi selama dua tahun ini, yang mana ini lomba layang-layang secara offline pertama pasca pandemi yang melanda.

Kreativitas layang-layang harus terus didukung dalam pelestarian permainan tradisi dengan kreativitas yang terus berkembang. “Tradisi layang-layang dari segi ekonomi kreatif  tidak saja menjaga tradisi, namun mampu memberikan manfaat ekonomi ke depan dalam bidang kreativitas,” ujarnya.

Dia mengajak para pencinta layang-layang (Rare Angon), selalu menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban serta tetap prokes.

Sementara itu, Ketua Panitia Dwi Tunggal Melesat Kite Festival, Kadek Aiswha Narendra mengatakan, lomba layang-layang ini diikuti oleh 455 peserta.  “Lomba ini merupakan yang pertama dan digelar selama dua hari yakni Sabtu – Minggu (4 -5 Juni 2022),” ucapnya.

Untuk, pelaksanaan lomba digelar di Carik Nyalin yang masuk wilayah Subak Kerdung, Desa Adat Pedungan. “Kami masih buka pendaftaran dengan target minimal 500 atau kalau bisa 1.000 peserta,” kata Narendra.

Ada beberapa kategori dalam lomba ini mulai dari layangan plastik, kategori remaja, dewasa, dan celepuk. Sementara jenis layang-layang yang dilombakan yakni bebean, pecukan, janggan buntut, janggan, dan celepuk. Peserta lomba ini berasal dari seluruh Bali. “Pendaftaran lomba ini sudah kami buka sejak 2 Mei 2022 lalu,” katanya.

Biaya pendaftarannya berkisar antara Rp 60 ribu hingga Rp 100 ribu. Ia mengatakan, terdapat delapan juri dalam perlombaan ini. Pemenang akan mendapat piala, piagam, dan uang pembinaan.

Selain itu ada juga penghargaan untuk pengirim layangan terbanyak, di mana satu sekaa bisa mengirim 20 layangan. “Untuk pengirim terbanyak mendapat piala, piagam dan dua ekor ayam,” katanya. Ia mengatakan kegiatan bertujuan untuk melestarikan budaya khususnya layangan Bali. (WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER