BADUNG – Warga digegerkan penemuan jenazah, pria berinisial MAD (41 tahun), di sekitar tebing Pura Selonding, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali Sabtu (4/6/2022). Kecurigaan bermula ketika warga melihat sepeda motor yang terparkir di sisi tebing sekitar pukul 06.00 WITA.
Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada , S.E., M.A.P, mengungkapkan pihaknya menerima laporan kejadian pada pukul 10.20 WITA dari seorang warga bernama I Ketut Setiabudi. Mendapat informasi itu, Basarnas Bali langsung memberangkatkan 7 orang personel menuju lokasi.
.Sementara itu, di waktu yang bersamaan dilakukan koordinasi bersama BPBD Provinsi Bali dan Babinkamtibmas Pecatu. “Satu orang personel diturunkan ke bawah untuk menjangkau korban. Diperkirakan jarak dari atas tebing hingga posisi jenazah korban berkisar 100 meter,” tuturnya.
Dengan menggunakan larkin dan peralatan mountenering Tim SAR gabungan akhirnya dapat mengevakuasi hingga ke atas tebing pada pukul 12.10 Wita.
Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah duka menggunakan ambulance BPBD Kabupaten Badung. Selama berkangsungnya evakuasi melibatkan unsur SAR dari Basarnas Bali, Ditsamapta Polda Bali, BPBD Badung, Polsek Kuta Selatan, Intel dan Resmob Polresta Denpasar, pihak keluarga korban dan masyarakat setempat.
Dari informasi yang dihimpun, MAD (41) yang tinggal Banjar Giri Sari, Desa Pecatu diduga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Ketut Sugiarta Yoga mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya pria diduga meninggal karena bunuh diri. Korban yang diketahui berprofesi sebagai karyawan swasta tersebut jatuh dari ketinggian tebing.
Kepada kepolisian, saksi bernama I Made Sumayasa mengatakan bahwa korban sempat melakukan komunikasi dengan keluarga lewat aplikasi WhatsApp (WA) sekitar pukul 06.44 WITA. Korban pun menyampaikan pesan sebelum diduga bunuh diri dengan terjun dari atas tebing.
“Sareng Keluarga, tolong urus keluarga icange, bapak meme icange, masalah utang icange ento kontrakan, idup icange tuah amone, masalah kurenan icange baang ia nganten panak icange uris kejep, tolong bahagiakan panak icange, pak gita tolong urus made anggap pianak pedidi. (Untuk keluargaku, tolong urus keluarga, bapak, ibu saya, masalah hutang itu kontrakan. Hidup saya hanya sampai di sini. Masalah istri, biarkan dia menikah, tolong urus anak saya. Tolong bahagiakan anak saya, Pak Gita tolong urus Made, anggap anak sendiri. Begitu kira-kira bunyinya,” ungkap Kapolsek Kuta Selatan menirukan keterangan saksi, Sabtu (4/6/2022).
Saksi lain yang juga kerabat atau paman korban I Wayan Surancana (55) mengatakan dirinya menerima informasi dari I Made Sumayasa yang juga merupakan keluarga korban. Ia diberitahu bahwa keponakannya itu ditemukan di dekat Pura Selonding.
“Keduanya kemudian mencari korban di TKP saksi mencurigai adanya pohon gamal. Dilihat dari atas tebing yang patah-patah dan pamannya ini turun untuk melihat situasi di bawah tebing guna memastikan adanya korban, kemungkinan keponakannya dan ternyata benar,” beber Kapolsek.
Kepolisian juga menemukan sejumlah barang di TKP antara lain 1 unit sepeda motor Vario warna putih milik korban dengan nomor polisi DK 2577 CAR. Selain itu, barang-barang lainnya antara lain HP, dompet dan surat-surat milik korban.
Kondisi korban saat ditemukan mengalami luka pada kepala diduga karena benturan, luka lebam pada mat,a dan luka lecet pada lutut kaki. “Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, diduga korban melakukan bunuh diri karena depresi dan sempat berpamitan dengan keluarga,” tegas Kapolsek.
Pihak keluarga, imbuhnya tidak keberatan atas meninggalnya korban yang terjatuh dari tebing Pura Selonding. Diketahui, pihak keluarga korban telah membuat surat pernyataan tidak keberatan yang disaksikan oleh Babhinkamtibmas dan aparatur Desa Pecatu. (TIM/WIR)