BADUNG – Sebanyak 30 orang, terdiri dari pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha, di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, mendapat pelatihan E-Commerce, selama empat hari (20-23 Juni 2022). Pelatihan ini difasilitasi Dana Alokasi Khusus Bidang Koperasi dan UMKM pada Kementerian Koperasi dan UKM.
“Pelatihan E-Commerce bagi UMKM, bertujuan untuk memperluas jangkauan pemasaran produk pelaku UMKM. Dan, melalui e-commerce mengingat pasarnya sangat menjanjikan dan besar,” kata Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung, I Made Widiana, usai membuka langsung pelatihan Peningkatan Pemahaman dan Pengetahuan Usaha Mikro serta Kapasitas dan Kompetensi SDM Usaha Mikro melalui pelatihan E-Commerce, di Kabupaten Badung, Senin (20/6).
Menurut dia, transformasi digital menuntut inovasi-inovasi untuk maju lagi, sehingga diharuskan untuk tidak mengandalkan cara-cara tradisional karena perkembangan zaman saat ini. Sehingga, kedepannya harus disinergikan dengan menjual produk-produknya di e-commerce.
“Pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan para pelaku UMKM dari pada omset penjualannya,” jelasnya.
Pihaknya juga akan melakukan evaluasi usaha-usaha para pelaku UMKM, sejauh mana peningkatan omset yang didapatkan dan apa saja kendala yang dialami dengan menggunakan e-commerce ini.
“Sehingga dengan demikian bagi kami ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk pelatihan-pelatihan yang akan dilakukan kedepannya,” pungkasnya.
Pelatihan yang mengundang narasumber Ketua STMIK Primakara I Made Artana itu, tidak hanya diadakan di Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan saja. Namun juga akan diadakan di Kampus STMIK Primakara.
Turut hadir Ketua Panitia Made Wirya Santosa sekaligus Kabid UKM, Perwakilan Bappeda, Perwakilan BPKAD dan undangan lainnya.
“Kami juga bekerja sama dengan STMIK Primakara untuk memberikan edukasi dan materi kepada pelaku UMKM. Diharapkan kepada para peserta juga untuk fokus dan dapat menyerap ilmu-ilmu yang diberikan,” katanya.
Khusus untuk penyandang difabel, pihaknya akan fasilitasi, sehingga ke depannya difabel yang mempunyai produk-produk UMKM bisa bersaing dan sejajar dengan masyarakat yang non difabel.
Sementara itu, Ketua Panitia Made Wirya Santosa mengatakan, kegiatan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pelaku UMK serta diharapkan peserta mampu menampilkan produk secara menarik dan menentukan target pasar yang ingin disasar dari usahanya.
“Pelatihan ini juga menjadi pasar baru melalui media digital, sehingga menjadi alternatif solusi bagi permasalahan di bidang pemasaran produk UMKM. Diharapkan dengan digarapnya pasar baru akan meningkatkan omset UMKM,” jelasnya.(WIR)