BADUNG – Promo paket Nyepi yang dilakukan sejumlah hotel di Bali menjelang hari besar umat Hindu dinilai tidak akan memiliki perngaruh signifikan atau bisa mendokrak okupansi hotel di Pulau Dewata.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Bidang Lingkungan dan Humas PHRI Bali, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, Sabtu (26/2).
Dikatakan, setiap momen Hari Raya, khususnya Nyepi saat ini, biasanya sejumlah hotel-hotel di Bali menawarkan berbagai paket menarik untuk memikat minat masyarakat.
Akan tetapi, hal tersebut tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap okupansi hotel. Pasalnya, orang lokal khususnya msyarakat Hindu di Bali akan lebih memilih merayakan Nyepi di rumah bersama keluarga dibandingkan di dalam hotel. “Terlebih lagi saat ini pademi Covid-19 belum mereda,” katanya.
Dikatakannya promosi paket Nyepi tersebut hanya digunakan untuk mengisi okupansi. “Promo Nyepi dari sejumlah hotel itu untuk mengisi okupansi, namun potensi local market tidaklah besar,” tegasya lagi.
Untuk diketahui, meski sudah dibukanya penerbangan ke Bali namun kunjungan wisatawan domestik masih rata-rata mencapai 6.000 penumpang setiap harinya. Akan tetapi tingkat hunian hotel di Bali masih sangat rendah yakni 15-20 persen. (des)