BADUNG – Karantina Pertanian Denpasar, Bali, bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, menyiapkan karpet disinfektan di setiap titik pintu kedatangan dan keberangkatan pada terminal domestik dan internasional.
“Karpet disinfektan ini digunakan untuk mencegah masuk, keluar dan tersebarnya PMK (Penyakit Mulut dan Kuku),” kata Kepala Karantina Pertanian Denpasar, drh I Putu Terunanegara, Rabu (27/7).
Dia menjelaksan, disinfektan ini berisi cairan dengan komposisi Benzalkonium chloride 3% yang disemprotkan di karpet disinfektan untuk dilewati seluruh penumpang yang melalui pintu pemasukan dan pengeluaran dari dan ke Bali.
“Dengan pemasangan karpet disinfektan ini, diharapkan dapat meminimalisir penyebaran virus PMK yang kemungkinan dibawa melalui alas kaki penumpang baik yang masuk maupun keluar Bali, domestik dan internasional” terangnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat menekan persebaran penyakit mulut dan kuku, sehingga hewan ternak tetap sehat dan roda ekonomi Bali dapat terus bergulir.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus (family Picornaviridae) yang bersifat merusak jaringan sel. Virus akan berkembang dalam jaringan faring, kulit dan menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah.
PMK dapat ditularkan melalui beberapa cara, antara lain melalui kontak langsung (antara hewan ternak, melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit), sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang hewan yang tertular, kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia (virus dapat terbawa melalui sepatu, tangan, tenggorokan atau pakaian yang terkontaminasi) serta dapat tersebar melalui udara. (WIR)