Rabu, November 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

500 Warga Lapas Kerobokan Ikuti Upacara Melukat Massal

BADUNG – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan menggelar kegiatan Melukat Massal. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk petugas dan juga narapidana yang beragama Hindu.

Kegiatan dilasanakan Selasa (1/3/2022) kemarin dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Bali, Jamaruli Manihuruk didampingi Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan dan Teknologi Informasi.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Lapas Kelas II A Kerobokan beserta seluruh jajaran dan warga binaan Lapas Kelas II A Kerobokan.

Acara tersebut dipuput oleh Ida Peranda Gede Putra Bajing dari Geria Gede Tegal Jingga.

Upacara Melukat Massal yang dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi tahun Saka 1944 ini merupakan bagian dari program pembinaan bagi narapidana pada Lapas Kelas II A Kerobokan untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, profesional, kesehatan jasmani dan rohani warga binaan.

Sebagai tempat untuk melaksanakan pembinaan bagi narapidana, Lapas Kelas II A Kerobokan menyediakan fasilitas-fasilitas yang akan menunjang kegiatan pembinaan, salah satunya pelaksanaan upacara Melukat Massal bagi warga binaan juga petugas sebagai pembimbing kegiatan.

Upacara Melukat Massal ini diikuti 500 peserta terdiri dari petugas dan warga binaan Lapas Kelas II A Kerobokan. Tujuannya untuk merubah sikap dan perilaku para WBP untuk lebih baik dari sebelumnya serta memberi bekal ketika telah kembali ke masyarakat.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Bali, Jamaruli Manihuruk mengatakan, upacara ini merupakan ritual menyucikan atau membersihkan diri dengan air suci untuk memperoleh kebaikan dan menjauhkan dari unsur-unsur negatif.

“Melukat merupakan salah satu tradisi turun-temurun yang harus dijaga oleh masyarakat Bali guna membersihkan atau menyucikan diri. Umat Hindu percaya bahwa setiap manusia memiliki sifat diri yang kotor dan harus dibersihkan, maka dilakukanlah tradisi Melukat untuk membuang berbagai hal negatif dalam diri manusia,” ujarnya.

Jamaruli Manihuruk sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap hal ini dapat membawa pengaruh positif dan memberikan kesucian lahir batin baik bagi petugas maupun warga binaan. “Semoga kegiatan seperti ini akan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan,” ujarnya.

Melukat Massal ini menurutnya selain untuk menyucikan dan membersihkan diri juga merupakan momentum dan sarana untuk Instrospeksi diri terkait apa yang telah atau sudah kita perbuat selama ini. (des)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER