Senin, April 21, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sistem Tunnel Banyak Memberikan Manfaat Bagi Petani Garam di Klungkung

KLUNGKUNG – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung Ny Ayu Suwirta panen garam dengan sistem tunnel bertempat di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, sabtu (8/10) sore.

Pada kesempatan tersebut turut hadir mendampingi Bupati, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung, Dewa Ketut Sueta Negara, serta intansi terkait lainnya.

Seusai melaksanakan panen, Bupati mengingatkan kepada para petani garam Sarining Segara agar akses masuk ke dalam tunnel garam dibuat lebih tinggi untuk mencegah pasir agar tidak masuk kedalam tunnel.

“Mudah-mudahan kedepan tempat pembuatan Garam ini dapat digunakan sebagai tempat objek pariwisata” Harap Bupati Suwirta.

Menurutnya, dengan sistem Tunnel seperti ini dapat mempercepat produksi garam dan kualitas garamnya pun tidak jauh berbeda dengan menggunakan sistem tradisional, serta akan dapat memenuhi permintaan bahan baku garam dipasaran.

“Dengan adanya tanggul, tempat produksi dan marketing, jadi tunggu apa lagi, mari beramai-ramai menjadi petani garam,” ajak Bupati Suwirta kepada masyarakat Kusamba dan Pesinggahan yang berusia produktif serta para generasi mudanya.

“Terima kasih atas support Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada Petani garam Kusamba, Pemkab Klungkung akan mengawal bantuan ini dengan sebaik-baiknya,” ungkap Bupati Suwirta.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara Wayan Rena menyampaikan beberapa manfaat yang dirasakan oleh petani garam setelah menggunakan sistem tunnel ini. Antara lain, pertama, waktu panen pada musim kemarau lebih cepat. Kedua, garam yang dihasilkan berat bersih mencapai sekitar 135 kg/tunnel. Ketiga, petani dapat melakukan proses panen pada malam hari.

Keempat, hemat tenaga dan waktu dalam mengisi lahan pembuatan garam dengan air laut. Kelima, kualitas yang dihasilkan tidak jauh berbeda.

“Melalui produksi sistem tunnel ini banyak manfaat yang diperoleh oleh para petani garam di dalam produksi dan pemasarannya” terangnya.

Wayan Rena juga menambahkan, selain garam, air yang terdapat pada saat panen garam tersebut dapat dijual dengan harga mencapai kurang lebih Rp. 80.000,00 @jerigen ukuran 35 liter.

“Air garam ini dapat digunakan untuk proses pengentalan pembuatan produksi tahu,” ujarnya.

Perlu diketahui sistem tunneling yang digunakan oleh Petani garam Kusamba merupakan teknologi sederhana bantuan dari kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS. Dengan ukuran 4 x 26 meter yang berjumlah 8 tunneling.(rls)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER